Suara.com - Komunitas DifAbel menjadi salah satu yang terkena dampak pandemi Covid-19. Menghadapi dampak tersebut, PT. Tera Data Indonusa menggandeng Clevio dan Axioo Class Program, menggelar Pelatihan “WordPress fot E-Commerce”, khusus komunitas DifAbel (Different Ability).
PT. Tera Data Indonusa sebagai perusahaan yang bergerak di Teknologi Informasi asal Indonesia memproduksi produk Axioo dan Visipro, sangat mendukung penuh program pelatihan ini.
"Pandemi ini banyak membuat masyarakat di dunia, tak terkecuali Indonesia, mengonversi kegiatan maupun usahanya menjadi serba digital," jelas Michael Sugiarto, Direktur Utama PT Tera Data Indonusa, dalam keterangan resminya, Jumat (8/10/2021).
Menurutnya, penetrasi penggunaan perangkat IT di Indonesia juga semakin meningkat dan pastinya membutuhkan tenaga kerja di bidang IT lebih banyak lagi.
Baca Juga: Anak Difabel di Sleman Dianiaya Pengasuh, Diborgol Hingga Disiram Air Panas
Programmer menjadi sangat dibutuhkan di berbagai bidang usaha seperti UMKM sampai perusahaan besar.
"Dengan adanya pelatihan komunitas DifAbel ini, perusahaan berharap komunitas DifAbel tidak kalah bersaing dan mendapat kesempatan yang sama untuk terjun langsung membantu krisis coder yang saat ini terjadi di Indonesia," ujar dia.
Siska Oetami, CEO dan co-founder Clevio, menambahkan pelatihan ini tidak hanya membahas teknik membuat situs berbasis wordpress, dikenal content management system (CMS) yang mudah dipelajari dan banyak digunakan di berbagai situs resmi di Indonesia.
"Namun pelatihan ini akan dilanjutkan dengan program Traineeship, yaitu project-based training yang akan dilakukan selama 1 bulan secara online," terangnya.
Di program traineeship peserta akan dipasangkan dengan UMKM yang membutuhkan situs untuk usahanya.
Baca Juga: Atlet Difabel Curhat Minta Perhatian Bupati Asahan Jelang Ajang Internasional
"Diharapkan peserta akan memiliki pengalaman nyata membuat situs e-commerce sesuai kebutuhan usaha sekaligus menjadi awal dari portfolionya sebagai web developer,” ujar Siska.
Dia menjelaskan, pelatihan ini dapat diikuti oleh peserta tanpa latar belakang pendidikan IT, karena kurikulum sudah dirancang sedemikian rupa untuk membuka pintu selebar-lebarnya bagi pemula.
Diimplementasikan oleh empat badan PBB: International Labour Organization (ILO), UN Development Programme (UNDP), Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) dan UN Refugee Agency (UNHCR).
Proyek ini bertujuan membantu kelompok rentan dalam pengembangan keterampilan, pekerjaan, dan kewirausahaan.
"Alhamdulilah, berkat pelatihan ini, saya Aldi, memberanikan diri untuk mengambil proyek website dari organisasi DifAbel. Websitenya masih build (dibangun), tapi nanti akan saya share buat belajar ke semua anggota komunitas," ujar salah satu peserta.