Suara.com - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terpilih menjadi salah satu operator mitra kerja sama pemerintah dalam program penyediaan layanan seluler 4G di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Menurut pengumuman Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) tersebut, program ini merupakan bagian dari realisasi jaringan 4G Universal Service Obligation (USO) yang dikoordinasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, total ada 132 titik desa kategori 3T yang berada di tujuh provinsi yang akan dikelola melalui program USO.
"Semua titik tersebut berada di area yang benar-benar terpencil, bahkan hampir semuanya berada di perbatasan wilayah NKRI dengan wilayah negara tetangga atau perairan internasional," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: XL Axiata - Huawei Bangun Jaringan 4G di Area Terpencil
Menurut Gede, dalam program ini, XL Axiata bertugas untuk mengintegrasikan infrastruktur jaringan 4G USO yang disediakan oleh BAKTI dengan jaringan core dan billing milik XL Axiata, termasuk memberikan layanan pelanggan secara end to end.
Penetapan setiap titik lokasi ditetapkan oleh pemerintah. BAKTI sebagai penanggung jawab penyedia infrastruktur radio dan backhaul sampai ke titik point of integration dengan operator seluler.
Dari daftar titik-titik lokasi jaringan 4G USO yang akan dikelola oleh XL Axiata tersebut, beberapa di antaranya berada di Samudera Hindia seperti Mentawai (Sumatera Barat), Nias (Sumatera Utara), serta Pulau Banyak dan Pulau Aceh (Aceh).
Lalu ada juga Natuna dan Anambas (Kepulauan Riau) yang jauh di Laut Cina Selatan. Selanjutnya di perairan Selat Malaka ada antara lain Pulau Jemur, Rupat Utama, dan Kepulauan Meranti yang masuk Provinsi Riau.
Titik lainnya berada di desa-desa terpencil yang tersebar di Pelalawan (Riau), Singkil (Aceh), Bintan (Kepulauan Riau), Seluma (Bengkulu), dan Pesisir Barat (Lampung).
Baca Juga: CEO XL Axiata: Paradigma Bidang Teknologi dan STEM Bukan Dunia Perempuan Harus Diubah
“Semua jaringan yang dibangun dalam program ini merupakan jaringan 4G dan akan menggunakan koneksi vsat dan terestrial," jelas Gede.
Menurutnya, semua aspek teknis pembangunan infrastruktur jaringan radio dan transport sampai ke titik interkoneksi dengan operator, akan ditangani oleh BAKTI.
Untuk operasionalnya, dia menambahkan, XL Axiata perlu menunggu pembangunan infrastruktur ini selesai, sehingga dapat diintegrasikan dengan jaringan core, billing serta system layanan pelanggan.
"Informasi yang kami terima, pembangunan di sejumlah titik lokasi sudah akan dilaksanakan sebelum akhir tahun, selebihnya di tahun depan,” tutup Gede.