"Itu akan sangat sulit untuk dicapai,” ujarnya dilansir laman New York Post mengutip The Associated Press, Rabu (6/10/2021).
Sekitar 1,1 juta asteroid yang diketahui beredar di tata surya, sisa-sisa pembentukannya, menurut NASA.
Sebagian besar mengorbit Matahari di daerah antara Mars dan Jupiter yang ditargetkan oleh misi Emirat yang direncanakan.
Komposisi mereka termasuk blok bangunan dunia yang kita kenal sekarang.
Badan Antariksa UEA mengatakan akan bermitra dengan Laboratory for Atmospheric and Space Physics di University of Colorado dalam proyek tersebut.
Ia menolak untuk segera menawarkan biaya untuk upaya tersebut atau menjelaskan fitur tertentu dari asteroid yang ingin dipelajarinya.
![Ketua Badan Antariksa UEA dan Menteri Negara Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut, Sarah al-Amiri. [Giuseppe Cacace/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/06/46274-ketua-badan-antariksa-uea-dan-menteri-negara-ilmu-pengetahuan-tingkat-lanjut-sarah-al-amir.jpg)
Al-Amiri mengatakan, diskusi sedang berlangsung tentang peralatan apa yang akan dibawa pesawat ruang angkasa, pada gilirannya akan mempengaruhi fitur apa yang dapat diamati.
Proyek ini muncul setelah Emirates berhasil menempatkan penyelidikan Amal, atau "Hope" di orbit sekitar Mars pada Februari.
Sumbangan senilai mobil menelan biaya 200 juta dolar AS untuk membangun dan meluncurkannya. Itu tidak termasuk biaya operasi di Mars.
Baca Juga: Terungkap! 2 Asteroid Langka Dekat Bumi, Mengandung Logam Mulia Senilai Rp 166.007 Triliun
Misi asteroid kemungkinan akan lebih mahal, mengingat tantangannya.