Suara.com - WhatsApp, ICT Watch, bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar program bertajuk JaWAra Internet Sehat untuk melawan misinformasi yang melibatkan 60 aktivis pemuda dari 28 provinsi di Indonesia.
Tenaga Ahli Kementerian Kominfo, Devie Rahmawati menyatakan, sejak pandemi Covid-19, pihaknya melihat banyaknya penyebaran misinformasi dan tantangan privasi digital.
Menurutnya, hal itu sangat memengaruhi ketahanan digital nasional yang mengakibatkan kerusuhan sosial, konflik politik, serta kerugian ekonomi. Namun kekuatan kekuatan kultural, kedekatan masyarakat, dan keunikan adalah kunci keberhasilan untuk program-program pemberantasan hoaks di Indonesia.
“Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi program JaWAra Internet Sehat dengan beragam kegiatannya yang relevan dengan budaya dan kebiasaan lokal di tiap daerah. Program ini terbukti dapat menjangkau publik secara luas dan sejalan dengan program pemerintah untuk mengatasi man divide," kata Devie dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/10/2021).
Baca Juga: Kominfo: Hoaks Rugikan Masyarakat hingga Rp 114,9 Triliun
Sejak diluncurkan pada 16 Agustus hingga 1 Oktober, para JaWAra telah menjalankan 26 program dan lebih dari 50 kegiatan di lebih dari 50 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia. Seluruh JaWAra melalui beragam programnya telah memberdayakan sekitar 17.300 orang.
Program edukasi di level lokal disesuaikan dengan kebiasaan warga dan budaya setempat, sehingga berhasil melampaui target untuk memberdayakan lebih dari 15.000 orang, termasuk pemuda, orang tua, guru, masyarakat lokal, serta pelaku UKM, di seluruh daerah.
Walaupun fokus utama gerakan ini adalah mengatasi misinformasi, JaWAra Internet Sehat juga akan menjawab tantangan digital lainnya seperti privasi dan keamanan digital.
Program Manager ICT Watch, Indriyatno Banyumurti menyatakan, selain keterampilan digital masyarakat Indonesia belum merata, ia juga melihat kurangnya program pendidikan yang secara khusus mengajarkan cara menangani misinformasi dan meningkatkan literasi digital.
"Oleh karena itu, kami menginisiasi program ini untuk membantu menjembatani kesenjangan tersebut lewat pendidikan, membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun literasi digital, serta inspirasi untuk dapat mengajari orang-orang di sekitar mereka," tambahnya.
Baca Juga: Tinjau Resiko Bahaya GB WhatsApp APK sebelum Menggunakannya
Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia Esther Samboh menyebut, pihaknya sangat antusias dapat berkolaborasi dengan anak muda se-Indonesia dalam mengatasi pandemi misinformasi, keamanan digital, dan isu privasi.
"Kami berharap JaWAra Internet Sehat, dengan fokus pada skala lokal dan inisiatif pendidikan yang komprehensif, akan menjadi batu loncatan besar untuk memajukan literasi digital di Indonesia," ungkap Esther.
"Melalui para JaWAra muda kami, kami berharap dapat menjangkau orang-orang lintas generasi untuk membawa perubahan positif pada pengalaman digital mereka," tandasnya.