Suara.com - Sebanyak 21 karyawan dan mantan karyawan perusahaan milik Jeff Bezos, Blue Origin, mengaku bahwa tempat kerjanya bersifat toxic.
Hal ini disampaikan dalam sebuah esai tertulis yang diterbitkan mereka.
Esai itu menuduh bahwa perusahaan Blue Origin menutup mata terhadap seksisme di tempat kerja, mengabaikan masalah keamanan, dan anti kritik dari protes karyawan.
Salah satu penulis esai adalah mantan karyawan Head of Employee Communications Blue Origin, Alexandra Abrams, sebagaimana dilansir laman The Verge, Senin (4/10/2021).
Baca Juga: Elon Musk Nyinyir soal Gugatan Blue Origin
Esai yang diterbitkan di Lioness ini menunjukkan bahwa Blue Origin mengabaikan masalah keamanan.
Hal ini disebut, demi bersaing dengan perusahaan luar angkasa lain seperti SpaceX milik Elon Musk atau Virgin Galactic milik Richard Branson.
Kemudian esai ini juga menceritakan seksisme dari karyawan lelaki ke karyawan perempuan dengan memanggil mereka “baby girl", “baby doll," atau “sweetheart”.
Pelaku pelecehan ini dituduh dilindungi perusahaan karena memiliki hubungan dekat dengan Bezos, sebelum akhirnya dipecat karena ketahuan meraba perempuan.
Selain keamanan dan seksisme, esai ini juga menyerang Bezos dan Blue Origin soal isu lingkungan.
Baca Juga: Orang Terkaya di Dunia Ternyata Ngemplang Pajak, PM Inggris: Seorang Kapitalis
Karyawan mengungkap Blue Origin tidak memiliki rencana untuk menjadi perusahaan netral karbon, mengurangi emisi, ataupun mengelola limbah dari mesin.
Di sisi lain, ini tidak sesuai dengan suara Jeff Bezos untuk mengatasi perubahan iklim dan isu lingkungan yang selalu digaungkan.
Esai juga menceritakan soal lingkungan keras dan target yang dituntut ke karyawan.
Akibatnya, banyak karyawan Blue Origin mengalami kelelahan dan mengganggu kesehatan mental mereka.
Menanggapi ini, Juru Bicara Blue Origin mengatakan perusahaan tidak akan menoleransi diskriminasi atau pelecehan dalam bentuk apapun.
"Kami menyediakan banyak cara bagi karyawan, termasuk hotline anonim 24/7, dan akan segera menyelidiki tuduhan pelanggaran ini," ujarnya.