Peneliti BRIN: Konsentrasi Parasetamol di Teluk Jakarta Lebih Tinggi dari di Negara Lain

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 03 Oktober 2021 | 07:05 WIB
Peneliti BRIN: Konsentrasi Parasetamol di Teluk Jakarta Lebih Tinggi dari di Negara Lain
Peneliti BRIN menemukan konsentrasi parasetamol tinggi di perairan Ancol, Teluk Jakarta. Foto: Pengunjung bermain di Pantai Ancol, Jakarta, Rabu (28/6). (Suara.com/Oke Atmaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsentrasi parasetamol atau paracetamol di Teluk Jakarta disebut lebih tinggi ketimbang dengan di perairan negara lain, demikian disampaikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Sabtu (2/10/2021).

BRIN, menanggapi hebohnya laporan hasil penelitian dua penelitinya pada Agustus 2021 kemarin tentang kandungan parasetamol di pesisir Jakarta, mengatakan bahwa konsentrasi obat sakit kepala dan demam itu cukup tinggi di Angke dan Ancol.

"Kami mendeteksi parasetamol di dua titik, yaitu di muara sungai Ciliwung Ancol dan muara sungai Angke di Teluk Jakarta, dan di situ konsentrasinya ternyata lumayan tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi-konsentrasi lainnya yang sudah terdeteksi di negara-negara lain," kata peneliti bidang ekotoksikologi di Pusat Riset Oseanografi BRIN Wulan Koaguow Sabtu (2/10/2021).

Wulan yang saat ini sedang berada di Inggris menuturkan konsentrasi tinggi parasetamol terdeteksi di Angke sebesar 610 nanogram per liter (ng/L), dan Ancol 420 ng/L.

Baca Juga: BRIN Pastikan Lima Fungsi Kebun Raya Tetapi Dipenuhi Secara Imbang

Jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain di belahan dunia, konsentrasi parasetamol di Teluk Jakarta relatif tinggi (420-610 ng/L) dibanding di pantai Brasil yang sebesar 34,6 ng/L, pantai utara Portugis yang sebesar 51,2–584 ng/L.

Mereka melakukan investigasi beberapa kontaminan air dari empat lokasi di Teluk Jakarta, yakni Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing, serta satu lokasi di pantai utara Jawa Tengah, yaitu Pantai Eretan, dengan mengambil sampel air laut dari lokasi-lokasi tersebut pada 2017. Sementara, di Teluk Eretan tidak terdeteksi parasetamol.

Parasetamol merupakan salah satu kandungan yang berasal dari produk obat atau farmasi yang sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia secara bebas tanpa resep dokter.

Kondisi dengan konsentrasi parasetamol yang cukup tinggi itu meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta terutama dampak pada budi daya kerang di sekitar perairan itu.

Studi tersebut juga menunjukkan beberapa parameter nutrisi seperti amonia, nitrat, dan total fosfat, melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia. Selain itu, terdeteksi beberapa logam di dalamnya.

Baca Juga: Air Laut Ancol Mengandung Paracetamol, Begini Respons Wagub DKI

Hasil penelitian yang dapat diakses di laman sciencedirect.com itu merupakan studi pertama yang melaporkan parasetamol (acetaminophen) di perairan pesisir Indonesia.

Hasil studi itu dimuat dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia, yang dilakukan oleh Wulan Koagouw dan Zainal Arifin dari BRIN, dan George WJ Olivier dan Corina Ciocan dari Universitas Brighton di Inggris. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI