Suara.com - Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa selama bulan September 2021 telah terjadi gempa tektonik sebanyak 805 kali di Indonesia. Dari jumlah itu, hanya satu gempa merusak, yakni yang terjadi di Brebes-Bumiayu pada 28 September.
Jika dibandingkan dengan Agustus, jumlah gempa pada September lebih sedikit. Jumlah gempa merusak juga lebih sedikit. Adapun data-data ini disampaikan oleh Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Meski demikian, penting dicamkan bahwa berkurangnya jumlah gempa tidak berarti turunnya risiko akibat bencana lindu. Hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu meramalkan dengan tepat kapan terjadinya gempa dan berapa kekuatannya.
Adapun selama September 2021, gempa signifikan dengan kekuatandi atas 5,0 terjadi sebanyak 11 kali sedangkan gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 terjadi sebanyak 794 kali.
Baca Juga: Garut Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 4,5, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat terjadi sebanyak 61 kali. Gempa merusak terjadi satu kali yaitu Gempa Brebes-Bumiayu magnitudo 3,0 pada 28 September 2021 pukul 8.40.40 WIB yang menimbulkan kerusakan wilayah Kecamatan Sirampog sebanyak 19 rumah warga.
Zona aktif gempa selama September 2021 terdapat di Aceh-Sumatra Utara, Lombok-Sumbawa- Bima, Sulbar-Sulsel-Sulteng-Sulut, Laut Maluku, Ambon-Seram, dan Papua Utara.
Sebagai pembanding, jumlah gempa pada Agustus 2021 adalah 807. Dari jumlah itu ada tiga gempa yang menyebabkan kerusakkan.
Ketiga gempa merusak tersebut, yaitu Gempa Tanggamus, Lampung dengan magnitudo 5,3 pada 6 Agustus 2021 dipicu aktivitas subduksi lempeng. Gempa menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan rumah di Kota Agung berupa dinding bangunan yang retak-retak.
Kemudian Gempa Padang Lawas Utara, Sumatera Utara bermagnitudo 5,2 pada 11 Agustus 2021 merusak beberapa rumah, dipicu sesar aktif, yaitu Sesar Besar Sumatra (The Great Sumatra Fault Zone) tepatnya pada Segmen Toru.
Baca Juga: Awali Bulan Oktober, Cilacap Diguncang Gempa Sebanyak 2 Kali, Ini Penjelasan BMKG
Gempa ini menimbulkan kerusakan ringan, yakni retak-retak pada dinding, seperti yang terjadi di Kompleks Perumahan Bandara Aek Godang dan bangunan Pondok Pesantren Nurul Falah, Panompuan.
Selanjutnya Gempa Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah magnitudo 5,8 pada 26 Agustus 2021 merusak beberapa rumah, dipicu sesar aktif yang belum terpetakan. Gempa menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga.
Agustus juga didominasi gempa magnitudo kecil atau di bawah lima sebanyak 781 kali, sedangkan gempa signifikan magnitudo di atas lima terjadi 26 kali.
Selain itu, sepanjang Agustus gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat sebanyak 67 kali.
Selama Agustus zona gempa aktif terjadi di wilayah Aceh-Simeulue, sebelah barat Sumatera Utara, sebelah barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda, Selatan Pulau Jawa, NTB-Sumba, Sulawesi Tengah (Sigi dan Tojo Unauna), Sulawesi Selatan (Morowali), Laut Maluku, Ambon-Seram, dan Papua bagian utara.