Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan terima kasih kepada National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) karena turut membatu penanganan isu COVID-19.
Luhut mengatakan data-data yang disediakan NOAA - lembaga pemantau cuaca dan iklim Amerika Serikat - bermanfaat untuk menyusun strategi penanganan COVID-19 di Indonesia.
“Atas kesempatan ini, pemerintah Indonesia berterimakasih kepada NOAA, tidak hanya perubahan iklim, NOAA juga membantu penanganan COVID-19,” ucap Luhut dalam acara 16th Annual Indonesia – U.S. BMKG - National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Partnership Workshop, Kamis (30/9/2021).
Luhut mengatakan bahwa pada perayaan Hari Maritim Nasional 23 September, Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk melanjutkan restorasi dan penguatan identitas sebagai negara maritim. Tidak hanya jargon tapi juga kerja nyata. Dia juga menyebut, Jokowi mengingatkan mengenai konektivitas dan keamanan maritim untuk meningkatkan pendapatan nasional.
Baca Juga: Gandeng NOAA, BMKG Akan Jadi Organisasi Kelas Dunia
“Pemberdayaan kekuatan maritim menjadi kunci pertumbuhan nasional,” ucap dia.
Luhut mengatakan sebagai negara maritim, Indonesia menghadapi tantangan perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, Indonesia juga berhadapan dengan bencana gempa bumi dan tsunami.
Untuk itu, kata dia, pemahaman fundamental atas sains dan teknologi terapan melalui kerja sama global diharapkan dapat berbasis karakteristik yang kompleks atas Indonesia.
“Saya mendukung penuh kerja sama BMKG dan NOAA untuk penyediaan informasi tentang tsunami, cuaca, dan iklim. Indonesia bisa menjadi laboratorium dari persoalan ini,” ucap dia.
Luhut mengatakan kerja sama BMKG dan NOAA bisa menghasilkan beberapa hasil misalnya penelitian mengenai sistem perubahan iklim, sistem kondisi udara dan laut, cuaca ekstrem, dan ketersediaan air.
Baca Juga: Luhut: Ada Peningkatan Mobilitas Warga di Sektor Ritel dan Rekreasi
“Secara umum sistem itu bisa berdampak pada pertanian masyarakat, industri perikanan, dan kesehatan,” kata dia.
Dia juga menekankan kerja sama jangka panjang berupa kemampuan sumber daya manusia dalam penelitian, sebagai bagian dari komunitas cuaca dan iklim dan berkontribusi koordinasi global. [Antara]