Suara.com - Peristiwa G30S/PKI hingga kini masih menjadi salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia, di mana gerakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk merebut kekuasaan pemerintah.
Dalam peringatan 30 September 2021 kali ini, kata kunci G30S PKI terpantau menduduki Trending Topic Twitter Indonesia dengan cuitan sebanyak lebih dari 14.900 tweet.
Dalam cuitan tersebut, tak sedikit warganet media sosial yang saling mengingatkan bahwa sejarah seperti itu tidak boleh terulang kembali di Indonesia.
Tak hanya itu, beberapa warganet juga menyuarakan agar peristiwa G30S/PKI tidak boleh terlupakan dan generasi penerus harus terus diedukasi mengenai kejadian tersebut.
Baca Juga: G30S PKI: Tekanan Dahsyat di Pondokgede, Jatiasih Sebelum Malam Penculikan 7 Jendral
"Bagi kalian semua generasi penerus hingga kaum milenial di Indonesia tidak boleh melupakan sejarah tentang masa kelam G30S PKI menimpa Indonesia sejak 30 September 1965," tulis akun @hshsusanto1.
Warganet lainnya pun turut mengajak untuk mendoakan para korban, yang mencakup tujuh perwira tinggi militer Indonesia dan beberapa orang lain yang dibunuh dalam usaha kudeta ini.
"Mari kita mengheningkan cipta sejak, sekaligus mendoakan para pahlawan G30S PKI, semoga mereka berada di tempat terbaik di alam sana," komentar @Alejandro5173.
"'G30S PKI' Berdoa sejenak untuk pahlawan-pahlawan kita yang sudah gugur atas keganasanya PKI yang sudah berkorban untuk nama bangsa Indonesia. #g30spki1965," tambah @Xxxiem1.
"Sejenak kita tundukkan kepala
sambil berdoa, agar peristiwa kelam G30S/PKI tahun 1965, jangan terulang lagi di negeri ini. Say no to PKI. #NKRImelawanPKI," ungkap @Rowjack_212.
Baca Juga: Film G30SPKI: Peristiwa Kelam Pembunuhan Para Pahlawan Revolusi
"Marilah kita mengheningkan cipta sekaligus mendoakan para pahlawan kita, semoga mereka berada di tempat terbaik disisi Tuhan. Aamiin. G30S PKI," cuit @ris_s_.
Dalam catatan sejarah, diyakini ada beberapa hal yang menyebabkan peristiwa G30S/PKI terjadi, seperti beredarnya isu kudeta Presiden Soekarno, perpecahan di dalam badan militer, hingga terpengaruh perang dingin.