Suara.com - Fotografer alam liar dan pembuat film asal Amerika Serikat Tim Laman mengatakan, penemuan spesies baru cenderawasih di Papua menjadi satu alasan untuk melindungi hutan Papua.
Laman dikenal di dunia sebagai satu dari sedikit peneliti yang secara khusus mempelajari tentang burung cendrawasih di Papua. Karyanya tentang burung langka ini telah memperoleh pengakuan dan penghargaan dari berbagai pihak.
"Sekarang kita tahu, ada tujuh spesies cenderawasih yang ditemukan hanya di Tanah Papua. Saya pikir ini menjadi contoh yang menunjukkan pada kita bahwa masih mungkin ditemukan lebih di Tanah Papua. Masih banyak yang bisa kita temukan di luar sana jika kita mengupayakannya," kata Laman dalam acara virtual MACE Papua dan Maluku Edisi Defending Paradise diikuti dari Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Menurut Laman, cenderawasih atau burung surga adalah salah satu simbol terbaik untuk masa depan hutan berkelanjutan di Tanah Papua.
Baca Juga: Temui Gubernur Ganjar, Rektor Uncen Papua Beri Sepasang Batik Cendrawasih
"Tapi saya ingin berbagi dari pengalaman saya, bahwa kabar dari Papua masih bagus, masih positif. Karena saya bisa membayangkan melihat dari jendela pesawat di atas Papua, dan melihat hutan terlihat terbentang luas. Sangat penting kita memberi perhatian saat ini," ujar dia.
Sementara itu, Edwin Scholes pakar ornitologi dari Universitas Cornell, Amerika Serikat mengatakan saat mereka menyelesaikan proyek penelitian pertama pada 2012, dunia ilmu pengetahuan baru mengetahui 39 spesies burung cendrawasih.
Tetapi kini sudah ada tambahan satu spesies baru. Dari total 40 spesies baru cendrawasih, 28 di antaranya ditemukan di Indonesia dan sebagian besar di Papua. Ada tujuh spesies cendrawasih yang hanya ditemukan di Tanah Papua dan dua spesies lainnya hanya dapat ditemukan di Maluku.
Karenanya, menurut dia, untuk melindungi hutan di Papua bukan hanya sangat penting untuk cenderawasih, tapi juga karena memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.
Hutan Papua menyediakan udara bersih dan air, menyediakan makanan, dan juga menjadi salah satu benteng terakhir untuk meredam dampak perubahan iklim di dunia.
Baca Juga: Lihat Hutan Papua dari Udara Kaka Slank: Setop Pembukaan Lahan
Meski masih banyak hutan terlihat di Papua, namun ia mengatakan sudah menemukan perubahan setiap mereka datang, seperti pembangunan jalan di area-area terpencil. [Antara]