Suara.com - Bintik Merah Raksasa Jupiter merupakan badai paling terkenal di tata surya dan para ahli terus mengamati pergerakannya selama 150 tahun.
Studi terbaru, para ilmuwan NASA mengungkap bahwa badai Bintik Merah Raksasa bergerak semakin cepat.
Fenomena ini diamati oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble. Kecepatan angin di jalur luar Bintik Merah Raksasa meningkat hingga 8 persen dari 2009 sampai 2020.
Sementara itu, NASA mengatakan angin di jalur terdalam bergerak jauh lebih lambat.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Hari Ini NASA Siap Luncurkan Landsat 9 ke Orbit
Badai Bintik Merah Raksasa berputar berlawanan arah jarum jam dan mencapai kecepatan lebih dari 664 km per jam.
"Hubble memiliki mata teleskop yang tajam dan data selama 11 tahun yang lengkap," kata Amy Simon, ilmuwan planet NASA, seperti dikutip dari CNET, Selasa (28/9/2021).
Jika tidak, dia menambahkan, perubahan kecepatan angin mungkin tidak terlihat.
Meski begitu, penyebab peningkatan kecepatan badai agak sulit diungkap karena Hubble hanya dapat mengumpulkan data tentang apa yang terjadi di bagian permukaannya.
Teleskop raksasa itu tidak bisa mengintip ke kedalaman di bawah Bintik Merah Raksasa.
Baca Juga: Mengapa Ada Banyak Satelit, Apa Saja Fungsinya?
Menurut para ilmuwan, informasi tersebut dapat membantu untuk memahami apa yang memicu Bintik Merah Raksasa dan bagaimana itu mempertahankan energinya.
Bintik Merah Raksasa telah lama menjadi objek daya tarik. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan itu mengalami penyusutan.
Namun, para 2019 para ahli mengatakan tidak perlu khawatir karena Bintik Merah Raksasa akan bertahan dalam waktu yang sangat lama. Itu akan memberi Hubble lebih banyak kesempatan memantau badai besar.