Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memfasilitasi warga Indonesia untuk membangun startup digital.
Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, memungkinkan Kementerian Kominfo membuka peluang kepada calon founder tetap produktif di masa pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, sudah 85.000 calon founder dilatih untuk mengembangkan ide dan kreativitas membentuk perusahaan rintisan atau startup digital
"Dan sekarang sudah ada 1.160 startup yang dibina lewat Gerakan Nasional 1000 Startup. Ini program awalnya kita dan di masa pandemi pun menjalankan ini sesuai dengan kondisi," ujarnya dalam siaran pers, dikutip pada Minggu (26/9/2021).
Baca Juga: Merintis Startup hingga Jadi Unicorn, Coba Tips Ini
Menurut Semuel, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dilaksanakan secara hibrida atau gabungan dari online dan offline.
Semua peserta hadir secara online, sementara narasumber pemakalah atau pemateri hadir secara offline dengan protokol kesehatan ketat.
"Ada hybrid yang kita kira supaya ada feel-nya juga. Jadi ini yang kita ingin kembangkan dan diharapkan nanti dengan pelatihan-pelatihan ini akan muncul startup-startup baru," jelasnya.
Semuel menyatakan, Indonesia memiliki peluang besar dalam mengembangkan sektor digital. Oleh karena itu, pemerintah secara konsisten mewujudkan akselerasi transformasi digital.
"Indonesia juga dikenal sebagai negara keempat di dunia yang memiliki startup terbanyak," kata Semuel.
Baca Juga: Sangat Urgent, Aplikasi PeduliLindungi Kok Belum Terdaftar Resmi di Kominfo?
Menurutnya, kita punya keunggulan dalam pengembangan startup, ekosistemnya sudah mulai terbentuk dari yang talent-nya, dari yang venture capital-nya juga sudah tumbuh.
"Jadi semua fasilitas-fasilitas seperti Data Center dan Cloud Service sudah banyak di Indonesia, ini berkembang terus," ujar dia.
Ia melanjutkan, Kominfo berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara yang menguasai teknologi startup. Sebab, banyak sekali permasalahan di Indonesia pada proses transformasi.
"Jadi kalau kita mau buat startup, kenali dulu permasalahannya baru kita cari solusinya. Makin banyak masalah itu dihadapi oleh masyarakat, semakin punya peluang untuk menjadi startup yang berkembang dengan pesat," tukasnya.