Suara.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mendukung penuh game lokal Indonesia untuk bersaing di tingkat global, salah satunya dengan meningkatkan profil dan bisnis industri game Indonesia melalui ajang Tokyo Game Show atau TGS 2021.
“Event Tokyo Game Show ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan profil dan bisnis industri game Indonesia," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi melalui keterangan tertulis yang diterima Antara, Jumat (24/9/2021).
Tokyo Game Show adalah pameran video game terkemuka di kawasan Asia, yang tahun ini digelar 30 September - 3 Oktober. Ada 19 developer game Indonesia yang akan berpartisipasi dalam ajang prestisius ini.
Sebagai bagian pembekalan bagi 19 peserta Indonesia itu, Kedubes RI untuk Tokyo bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) menyelenggarakan kegiatan Market Sounding and Introduction to Japan’s Digital Creative Industries.
Baca Juga: Gelar Festival Kreatif Lokal 2021, Kemenparekraf Gandeng Adira Finance
Dalam sambutan acara pembekalan yang dilakukan secara secara virtual iitu, Heri Akhmadi menegaskan komitmen penuh KBRI Tokyo dalam mendukung pengembangan industri game Indonesia, termasuk dalam hal pengawalan business deal hingga menetas.
Pada akhir sambutannya, Dubes Heri Akhmadi menyampaikan pesan melalui pantun yang menegaskan komitmen tersebut.
“Pergi ke Akihabara niatnya mau beli PS. Tapi ternyata akhirnya jadi melihat robot. Selamat dan sukses gamers Indonesia di TGS. Jangan khawatir, KBRI Tokyo pasti selalu siap support,” kata Akhmadi.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya juga menegaskan akan terus mendampingi pelaku industri game Indonesia sehingga bisa bersaing pada tingkat global.
“Kemenparekraf terus berkomitmen melakukan pendampingan bagi pelaku industri game Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan pembekalan ini yang dapat memberikan pemahaman bagaimana meyakinkan calon mitra dari Jepang terkait kualitas produk game buatan Indonesia,” tegas Nia Niscaya.
Baca Juga: Pendapatan Industri Game di Indonesia Tembus Rp 30 Triliun di 2021
Jin Hashimoto dari Creek and River, salah satu agensi besar Jepang yang bergerak dalam sektor ekonomi kreatif dan digital, turut memaparkan mengenai karakteristik industri game di Jepang dan potensi kolaborasi yang dapat terjalin dengan developer Indonesia.
Jin Hashimoto mengatakan, sebagai mitra KBRI Tokyo, Creek and River juga berkomitmen memfasilitasi pengembangan bakat-bakat Indonesia pada bidang ekonomi digital.
Seluruh delegasi Indonesia yang berada di bawah naungan program Archipelageek by Indonesia nantinya akan berkesempatan merepresentasikan Indonesia dan menampilkan produk game buatan lokal dalam virtual booth pavilion Indonesia. Termasuk di antaranya melakukan business meeting dengan para buyer dari Jepang.