Suara.com - Head of Task Force One Data Information System for Covid-19 PT Telekomunikasi Indonesia Joddy Hernandy mengungkap alasan kenapa sebagian masyarakat tak bisa mengakses sertifikat vaksin Covid-19 di aplikasi PeduliLindungi.
Menurutnya, hal ini terjadi lantaran banyak petugas yang salah menginput data vaksinasi, khususnya di bagian Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Terkait klaim sertifikat vaksin Covid-19 yang tak muncul, itu karena petugas di lapangan banyak yang salah memasukkan NIK. Ini banyak terjadi," klaim Joddy dalam diskusi virtual, Jumat (24/9/2021).
Ia mengatakan, NIK yang berjumlah 16 digit ini rentan keliru karena satu nomor saja bisa menjadi salah. Akibatnya, beberapa NIK masyarakat yang sudah divaksin tidak mendapatkan sertifikat, begitu pula sebaliknya.
Baca Juga: PeduliLindungi Segera Diperbarui, Bisa Terhubung ke Gojek, Grab, dan Tokopedia
Joddy menyarankan, jika ada yang mengalami masalah tersebut diharapkan segera lapor ke PT Telkom Indonesia.
"Banyak juga keluhan kenapa minta foto selfie sama KTP, karena kami mau memastikan bahwa orang yang meminta NIK ini sesuai," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkap kenapa hanya NIK dan nama lengkap yang diperlukan warga untuk vaksinasi Covid-19. Alasannya, verifikasi data menjadi lebih cepat dan bisa segera vaksin.
"Data yang diinput saat vaksinasi ini memang sangat minim, cuma nama dan NIK. Kalau kita lihat di lapangan, banyak juga warga yang belum melengkapi dua data itu. Kalau diminta lengkap, nanti banyak yang tidak lengkap datanya," kata Joddy.
Baca Juga: Sangat Urgent, Aplikasi PeduliLindungi Kok Belum Terdaftar Resmi di Kominfo?