Suara.com - Para ilmuwan percaya bahwa Mars purba menampung air seperti Bumi. Namun, kondisi Planet Merah saat ini sangat gersang.
Penelitian terbaru, tim ahli menyebut bahwa mungkin Mars terlalu kecil untuk dapat menampung kehidupan.
Beberapa teori populer menyebut bahwa periode aktivitas gunung berapi menggeser iklim Mars sehingga membuat planet itu menjadi gersang seperti saat ini.
Teori lainnya mengatakan kurangnya medan magnet yang kuat di Mars membuat semua air di Planet Merah menguap.
Baca Juga: KEREN! Ilmuwan Singapura Ubah Kulit Durian Jadi Perban Antibakteri
Studi terbaru diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, mengemukakan alasan lebih mendasar mengapa Mars tidak lagi menampung air, yaitu planet tersebut terlalu kecil.
"Kemungkinan ada ambang batas pada persyaratan ukuran planet berbatu untuk mempertahankan cukup air sehingga memungkinkan kelayakhunian dan lempeng tektonik," kata Kun Wang, profesor ilmu planet di Universitas Washington, seperti dikutip dari CNET, Jumat (24/9/2021).
Tim ilmuwan mempelajari jumlah isotop kalium yang ada di meteorit Mars, menggunakan elemen tersebut sebagai semacam pelacak untuk molekul yang lebih mudah menguap, termasuk air.
Para ahli menemukan bahwa selama pembentukannya, Mars kehilangan lebih banyak air dan volatil lainnya daripada Bumi.
Studi ini menekankan bahwa ada rentang ukuran yang sangat terbatas bagi planet, memiliki cukup air untuk mengembangkan lingkungan permukaan yang layak huni.
Baca Juga: Terungkap! Ilmuwan Nuklir Top Iran Dibunuh Senapan Mesin Robot Pembunuh Berteknologi AI
Hasil penelitian ini dapat memandu para astronom dalam pencarian planet ekstrasurya yang dapat dihuni di tata surya lain.