Adi Utarini tergabung dalam tim peneliti di World Mosquito Program untuk mencegah ancaman penyakit demam berdarah. Mereka melakukan inokulasi nyamuk ini dengan Wolbachia.
Wolbachia adalah bakteri yang tidak berbahaya bagi manusia, tapi bisa membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.
"Sebuah studi yang dipimpinnya adalah penelitian pertama yang membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyebaran DBD di lingkungan masyarakat," tulis Melinda.
Lebih lanjut, Melinda menyatakan hampir semua orang di Yogyakarta pernah terkena penyakit DBD. Dituliskan bahwa Utarini pernah selamat dua kali dari penyakit berbahaya ini.
Sebelumnya, Adi Utarini bersama tim penelitian World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta berperan penting dalam mengatasi penyakit demam berdarah di wilayah tersebut.
Mengutip laman Kagama UGM, Adi Utarini berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Yogyakarta sebesar 77 persen. Angka ini didapatkan karena wilayah tersebut diberikan nyamuk yang diinokulasi dengan Wolbachia.

Berkat itu, jurnal ilmiah Nature memasukkan Adi Utarini dalam daftar Ten People Who Helped Shape Science in 2020.