Suara.com - Facebook bersama dengan Bain & Company melakukan studi terbaru pada tren terkini konsumen digital di Asia Tenggara salah satunya di Indonesia. Diperkirakan pada akhir 2021 ini, konsumen digital Indonesia akan mencapai 165 juta orang.
Studi ini diharapkan bisa memberi masukkan untuk bisnis di Indonesia dalam mengatur strategi mereka di Tanah Air, demikian dikatakan Country Director untuk Facebook di Indonesia Pieter Lydian.
“Melihat perjalanan belanja online konsumen Indonesia dan gaya hidup digital yang semakin berkembang, sangatlah penting bagi kita untuk mengatur kembali strategi untuk berinteraksi dengan konsumen,” ujar Lydian dalam keterangannya, Kamis (16/9/2021).
Studi bertajuk SYNC Southeast Asia itu melibatkan 16.700 responden dan dilengkapi wawancara 20 praktisi Chief Experience Officer (CXO) dari enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Dari Indonesia didapatkan hasil konsumen digital meningkat dari tahun lalu yang awalnya berjumlah 144 juta diperkirakan akan mencapai 165 juta di akhir 2021.
Sebanyak 48 persen responden di Indonesia mengaku saat ini belanja daring sudah menjadi sarana utama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Konsumen digital Indonesia pun terbuka untuk mendapatkan produk hingga layanan yang baru dengan hasil 56 persen responden mengaku seringkali tidak tahu apa yang mereka ingin beli ketika masuk platform daring sedangkan 44 persen lainnya mengaku mencoba toko online baru untuk mendapatkan pengalaman lainnya.
Studi itu pun menemukan bahwa semakin banyak kategori barang yang dibeli secara daring oleh konsumen digital Indonesia. Itu dibuktikan dengan temuan peningkatan jumlah rata-rata kategori, di 2021 didapatkan ada 8,8 kategori. Angka tersebut naik dibanding tahun 2020 yang hanya sekitar 5,1 kategori.
Studi ini menunjukkan potensi besar untuk membangun loyalitas dan pertumbuhan merek lantaran pasar e- commerce masih terpecah.
Baca Juga: Konsumen Digital Indonesia Diprediksi Terus Meningkat, Olshop Bakal Makin Untung
Pada 2021, konsumen yang cakap melihat-lihat di 8,2 situs web berbeda sebelum membuat keputusan pembelian itu merupakan peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan rata-rata 5,1 situs pada 2020.