Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pembuatan teleskop 3,8 meter sudah hampir selesai dan akan segera dikirim ke Indonesia untuk ditempatkan pada Observatorium Nasional Gunung Timau di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Kemajuan pembuatan teleskop 3,8 meter yang dilaksanakan di Jepang telah mencapai 93,47 persen, dan siap dikirim ke Indonesia," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Handoko menuturkan teleskop yang saat ini dibangun di Jepang dibuat oleh Nishimura Co.Ltd. Teleskop tersebut menggunakan desain yang sama dengan yang ada di Okayama Obeservatory (Seimei Telescope).
Sebagai bagian dari progres pengembangan observatorium nasional, Kepala BRIN mengatakan pekerjaan pembangunan Gedung Teleskop (dome) sendiri sudah mencapai 92,63 persen persen.
Baca Juga: BRIN Punya Tujuh Organisasi Riset, Direncanakan Terus Bertambah
Sementara itu, fasilitas Gedung Pusat Sains dan Operasional Observatorium Nasional sudah terbangun 100 persen. Fasilitas tersebut terdiri dari Laboratorium Kendali I, II, dan III, dan Gedung Open Science Centre (OSC).
Fasilitas itu juga mencakup Gedung Teleskop Optik 50 cm, sarana dan prasarana pendukung observatorium nasional, Laboratorium Mekanik dan Laboratorium Pengamatan Antariksa di Timau.
"Sudah diterbitkan surat rekomendasi teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat perihal penambahan biaya perbaikan gedung teleskop akibat badai Seroja beberapa waktu lalu,” ujar Handoko.
Kepala BRIN mengatakan ada beberapa tantangan di mana instalasi teleskop masih menunggu akses jalan dan jembatan selesai dari Tilong ke Timau.
Gunung Timau dipilih menjadi lokasi pembangunan observatorium karena diperlukan suatu daerah yang gelap dan tidak banyak hambatan awan.
Baca Juga: Peneliti BRIN: Hutan Hilang, Keberagaman Hayati Punah Sebelum Ditemukan
Observatorium nasional itu juga akan menjadi salah satu fasilitas modern keantariksaan di wilayah Indonesia timur.
Dengan keberadaan observatorium nasional di Kupang, diharapkan wilayah itu menjadi tempat wisata langit yang pada gilirannya akan meningkatkan ekonomi di daerah sekitar. [Antara]