Suara.com - Para ilmuwan menemukan empat objek kosmik aneh yang berada di luar orbit Neptunus.
Empat objek tersebut merupakan bagian dari 461 objek yang baru ditemukan para ahli setelah melakukan pencarian selama enam tahun.
Pengamatan baru berasal dari Dark Energy Survey, upaya untuk memetakan struktur galaksi alam semesta dan materi gelap yang dimulai pada 2013.
Empat objek tersebut berjarak lebih dari 230 AU (unit astronomi) dari Matahari. AU merupakan satuan astronomi, di mana jarak dari Bumi ke Matahari atau sekitar 149,6 juta kilometer.
Baca Juga: Ilmuwan Prediksi Lokasi Persembunyian Planet Sembilan
Dalam jarak yang jauh seperti itu, empat objek ekstrem tersebut hampir tidak terpengaruh oleh gravitasi Neptunus, tetapi orbitnya yang aneh menunjukkan pengaruh dari luar tata surya.
Beberapa peneliti berpikir bahwa pengaruh itu mungkin menjelaskan Planet Sembilan, benda teoretis yang bersembunyi di luar angkasa dan masih dicari oleh para ilmuwan saat ini.
Oleh karena itu, objek misterius yang baru ditemukan ini dapat membantu peneliti mengasah kemungkinan Planet Sembilan atau bahkan menyangkal keberadaannya.
Para ahli juga menemukan empat Trojan Neptunus baru. Trojan adalah badan yang berbagi orbit planet atau bulan. Dalam hal ini, objek berbagi orbit Neptunus mengelilingi Matahari.
Dilansir dari Live Science, Selasa (14/9/2021), tim ilmuwan juga mengamati komet Bernardinelli-Bernstein yang memiliki lebar hingga 160 km.
Baca Juga: Lebih Besar dari T-rex, Dinosaurus Raksasa Bergigi Hiu Ditemukan di Uzbekistan
Komet tersebut berasal dari awan Oort, lapisan objek es yang lebih jauh dari Sabuk Kuiper.
Setidaknya, sebanyak 155 objek yang baru ditemukan berada di lokasi yang cukup jauh dari Neptunus sehingga gravitasi planet tidak mempengaruhi objek-objek tersebut.
Sebaliknya, objek itu sebagian besar terikat ke tata surya oleh tarikan Matahari.
Temuan ini menarik perhatian para ilmuwan karena Dark Energy Survey tidak dirancang untuk melakukan pencarian objek trans-Neptunus.
Tujuannya adalah untuk mengkarakterisasi energi gelap yang mempengaruhi percepatan ekspansi alam semesta.
Meski begitu, 20 persen data dari survei tersebut mencakup objek trans-Neptunus yang diketahui saat ini.