Peneliti BRIN: Hutan Hilang, Keberagaman Hayati Punah Sebelum Ditemukan

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 14 September 2021 | 01:49 WIB
Peneliti BRIN: Hutan Hilang, Keberagaman Hayati Punah Sebelum Ditemukan
Peneliti bidang herpetologi Pusat Penelitian Biologi LIPI Amir Hamidy menunjukkan tiga spesies baru kodok wayang yang ditemukan di hutan dataran tinggi Sumatera pada Oktober 2019 lalu. [Antara/Martha Herlinawati Simanjuntak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Amfibi juga sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Ketika suhu turun atau naik satu atau dua derajat karena perubahan iklim, itu bisa sangat mempengaruhi metabolisme amfibi, sehingga laju kepunahan amfibi mungkin saja lebih besar daripada laju penemuan jenis baru amfibi.

Di samping itu, kerusakan atau pencemaran terhadap habitat spesies akan mempengaruhi daya hidup spesies tersebut. Sebagai contoh, berudu yang hidup di air sangat rentan sekali terhadap perubahan kelembapan suhu dan kondisi air serta oksigen di dalamnya, sehingga jika airnya kena polusi, maka berudu tidak dapat berkembang baik dan terancam mati.

Untuk itu, habitat spesies juga harus dilindungi untuk keberlangsungan hidupnya. Pembangunan yang dilakukan manusia juga hendaknya mempertimbangkan aspek ekologis dan kelestarian makhluk hidup sehingga ada unsur keberlanjutan dan memberikan kesempatan kepada spesies untuk tetap hidup, berinteraksi dan beradaptasi di dalamnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI