Facebook Dilaporkan Berikan Data Salah kepada Peneliti

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 13 September 2021 | 05:42 WIB
Facebook Dilaporkan Berikan Data Salah kepada Peneliti
Ilustrasi Facebook. [Austin Distel/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Facebook meminta maaf kepada peneliti karena memberikan informasi salah, data tersebut cacat dan tidak lengkap untuk pekerjaan mereka.

Bertentangan dengan apa yang dikatakan perusahaan kepada para peneliti, data yang disediakan Facebook tampaknya hanya mencakup informasi untuk sekitar setengah dari penggunanya di AS, tidak semuanya.

Dilansir dari The Verge, mengutip The Times, Senin (13/9/2021), melaporkan bahwa anggota tim Penelitian dan Transparansi Terbuka Facebook menemui para peneliti untuk meminta maaf atas kesalahan tersebut pada Jumat (10/9/2021).

Beberapa peneliti mempertanyakan apakah kesalahan itu disengaja untuk menyabotase penelitian atau sekadar kelalaian.

Baca Juga: Facebook Luncurkan Produk Kacamata Pintar, Komisi Perlindungan Data Tanyakan Keamanan

Cacat dalam data pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti di Universitas Urbino Italia, yang membandingkan laporan Facebook yang dirilis secara publik pada Agustus dengan data yang diberikan hanya kepada para peneliti.

Dia menyampaikan ke Times bahwa kumpulan data tidak cocok.

Ilustrasi misinformasi, hoax, atau beirta palsu. [Memyselfaneye/Pixabay]
Ilustrasi misinformasi. [Memyselfaneye/Pixabay]

Facebook tidak segera membalas permintaan komentar dari The Verge, Sabtu (12/9/2021), tetapi seorang juru bicara mengatakan kepada Times bahwa kesalahan itu adalah hasil dari kesalahan teknis.

perusahaan secara proaktif memberi tahu mitra yang terkena dampak tentang dan bekerja dengan cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Laporan dari 18 Agustus yang digunakan peneliti Universitas Urbino dalam perbandingannya dirilis untuk kepentingan "transparansi," menunjukkan konten yang paling banyak dilihat di Umpan Berita publik Facebook antara April dan Juni tahun ini, kuartal kedua.

Baca Juga: Duh! Gegara Kacamata Pintar, Facebook Diperiksa

Namun, Times menemukan bahwa Facebook telah mengesampingkan laporan tentang kuartal pertama. Facebook akhirnya merilis laporan yang ditangguhkan.

Juga pada Agustus, Facebook melarang peneliti akademis dari proyek Observatorium Iklan Universitas New York dari platformnya, setelah plugin browser Pengamat Iklan grup menyoroti masalah.

Penelitiannya menemukan Facebook gagal mengungkapkan siapa yang membayar beberapa iklan politik di situsnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI