Lalu 63 persen responden menyambut baik digunakannya teknologi virtual dalam menghadirkan pengalaman pengguna.
Misalnya, teknologi simulasi yang membantu konsumen untuk memastikan apakah item tertentu pas atau tidak ketika dikenakan, cocok untuk suasana yang seperti apa, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, 78 persen responden yakin bahwa sekitar lima tahun ke depan, teknologi kecerdasan artifisial akan berperan banyak dan punya manfaat besar bagi masyarakat ke depannya.
Sebanyak 60 persen responden menyampaikan bakal meninggalkan website atau aplikasi jika tidak dapat memberikan solusi atas kendala yang terjadi kini dan nanti. Misalnya seperti penggunaan chatbot, live chat, telepon.
Kemudian 42 persen menyatakan, bakal meninggalkan toko ritel dan beralih menggunakan aplikasi atau website dari brand kompetitor apabila mereka tidak dapat memberikan layanan antar barang yang minimal barangnya sudah sampai di hari berikutnya
Cin Cin mengatakan, tidak sedikit toko fisik di tanah air yang terimbas oleh pandemi dan penerapan kebijakan pembatasan pergerakan fisik masyarakat. Sehingga banyak dari mereka yang mengalihkan usaha ke online.

Untuk itulah, ia menyarankan para toko ritel untuk segera beralih ke teknologi terbaru demi menunjang bisnisnya.
"Kalau tidak, potensi risikonya besar, pelanggan tentu akan melirik ke kompetitor," jelas Cin Cin.
Baca Juga: Tragedi Belanja Online, Pembeli Ini Dapat Sepatu yang Ukurannya Tak Masuk Akal