Kementerian ESDM Akan Percepat Eksplorasi Logam Tanah Jarang

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 11 September 2021 | 00:16 WIB
Kementerian ESDM Akan Percepat Eksplorasi Logam Tanah Jarang
Gedung Kementerian ESDM di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Minggu (1/5/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu juga terdapat di beberapa wilayah seperti Parmonangan, Sumatera Utara; Ketapang, Kalimantan Barat; Taan, Sulawesi Barat; dan Banggai, Sulawesi Tengah.

Ridwan mengungkapkan bahwa China merupakan negara produsen logam tanah jarang terbesar di dunia dengan angka produksi 84 persen, lalu disusul Australia 11 persen, Rusia dua persen, India dan Brazil satu persen, kemudian sisanya negara-negara lain yang jumlahnya sedikit.

Menurut dia, Indonesia termasuk negara yang memiliki sedikit sumber daya logam tanah jarang. Meski demikian, pemerintah akan memaksimalkan potensi tersebut agar bisa menjadi sumber energi yang dapat menggerakkan ekonomi nasional di masa depan.

"Kita punya bahan baku yang cukup untuk kemudian kita kelola sebagai sumber energi masa depan dan juga sumber bagi gerakan ekonomi masa mendatang," kata Ridwan.

Lebih lanjut dia menyampaikan timah menjadi salah satu jenis mineral yang saat ini menjadi fokus pemerintah, karena mengandung logam tanah jarang dan mineral-mineral ikutan yang banyak diperbincangkan publik.

Di Indonesia ada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang aktif terlibat untuk kegiatan pemanfaatan logam tanah jarang, di antaranya PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT Pindad, PT Dahana, PT Krakatau Steel, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma indra, PT KAI, PT Telkom, serta perusahaan elektronika lainnya.

Beberapa waktu lalu, pemerintah sudah membentuk BUMN yang secara khusus menangani baterai, yaitu Indonesia Battery Corporation (IBC).

"Mineral adalah bahan penting dalam menujang kemajuan peradaban manusia. Revolusi industri pun didorong pertumbuhan industri mineral ini," pungkas Ridwan. [Antara]

Baca Juga: Indonesia Punya Potensi Puluhan Ribu Ton Uranium untuk Energi Nuklir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI