Indonesia Punya Potensi Puluhan Ribu Ton Uranium untuk Energi Nuklir

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 10 September 2021 | 23:46 WIB
Indonesia Punya Potensi Puluhan Ribu Ton Uranium untuk Energi Nuklir
Indonesia memiliki potensi uranium dan thorium melimpah untuk mengembangkan energi nuklir. Foto: Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan nuklir akan menjadi salah satu opsi energi potensial dan Indonesia memiliki potensi uranium serta thorium sebagai bahan baku.

"Kita memiliki cukup banyak bahan bakunya, energi ini juga akan menjadi murah, sehingga secara keseluruhan dampak ekonomi terhadap industri kita akan cukup baik," kata Ridwan dalam sebuah webinar yang dipantau di Jakarta, Jumat malam (10/9/2021).

Berdasarkan data Badan Tenaga Nuklir Nasional, bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium yang dimiliki Indonesia sebanyak 81.090 ton dan thorium sebanyak 140.411 ton.

Bahan baku energi nuklir itu tersebar di tiga pulau besar, yakni Sumatera dengan potensi 31.567 ton uranium dan 126.821 ton torium, Kalimantan sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton torium, dan Sulawesi sebanyak 3.793 ton uranium dan 6.562 ton torium.

Baca Juga: BRIN: PLTN Bisa Jadi Solusi Listrik Ramah Lingkungan

Ridwan menjelaskan bahwa di masa depan energi nuklir berpotensi menggantikan energi berbasis fosil yang saat ini terus dikampanyekan untuk terus dikurangi pemakaiannya pada pembangkit listrik.

Pemerintah mendorong sektor pertambangan mineral dan batu bara untuk tidak menjual barang mentah, tetapi mengolahnya agar menjadi yang memiliki nilai tambah yang dapat dimanfaatkan bagi industri dalam negeri.

"Ketika kita bicara mineral untuk energi saya kira ini sebuah topik hangat karena cukup relevan ketika kita membicarakan energi berbasis nuklir atau radioaktif karena ini akan menjadi potensi pengganti energi berbasis batu bara atau energi berbasis fosil," pungkas Ridwan.

Pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) akan dilakukan setelah 2025.

Peta jalan pembangunan PLTN sudah masuk dalam strategi besar energi nasional. Rencananya, pemerintah akan membangun pembangkit energi nuklir dalam skala kecil mulai dari 100 megawatt hingga 200 megawatt.

Baca Juga: Infrastruktur Iptek Nuklir Indonesia Terbuka untuk Peneliti Asing

Di antara semua pulau di Indonesia, Kalimantan merupakan pulau yang paling cocok untuk dibangun pembangkit energi nuklir karena tidak memiliki garis patahan langsung dan tidak ada gunung berapi aktif, sehingga Kalimantan memiliki risiko gempa bumi dan tsunami paling kecil dibandingkan daerah lain. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI