Ilmuwan Prediksi Lokasi Persembunyian Planet Sembilan

Jum'at, 10 September 2021 | 19:46 WIB
Ilmuwan Prediksi Lokasi Persembunyian Planet Sembilan
Ilustrasi Planet Sembilan. [Gizmodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gagasan bahwa tata surya memiliki planet lain yang disebut Planet X atau Planet Sembilan telah menjadi topik lama yang diperbincangkan hingga saat ini.

Sepasang ilmuwan dari California Institute of Technology, Mike Brown dan Konstantin Batygin, baru-baru ini memprediksi lokasi baru di mana Planet Sembilan kemungkinan berada dan bersembunyi.

Menurut Brown, jika Planet Sembilan benar-benar ada, maka objek itu lebih dekat dan lebih terang dari yang diperkirakan sebelumnya.

Para ahli menduga keberadaan planet berdasarkan pengelompokan dekat objek di Sabuk Kuiper.

Baca Juga: Lebih Besar dari T-rex, Dinosaurus Raksasa Bergigi Hiu Ditemukan di Uzbekistan

Jika ada planet yang tidak teramati yang berada di luar sabuk, itu akan menjadi orbit terjauh dari planet mana pun di sekitar Matahari.

Hal ini sama seperti pertama kali Neptunus ditemukan pada 1840-an, ketika para astronom saat itu menyadari bahwa Uranus sedang ditarik oleh objek tak terlihat.

Sabuk Kuiper. [NASA]
Sabuk Kuiper. [NASA]

Beberapa objek Sabuk Kuiper tampaknya berkerumun dalam orientasi yang sama di luar angkasa.

Dilansir dari Gizmodo, Jumat (10/9/2021), penelitian baru ini lebih selektif dalam pemilihan objek Sabuk Kuiper termasuk untuk menentukan massa, orbit, dan pengaruh gravitasi Planet Sembilan.

Berdasarkan analisis, Planet Sembilan diprediksi akan memiliki massa lebih dari enam kali massa Bumi dan mengelilingi Matahari setiap 7.400 tahun sekali.

Baca Juga: Ilmuwan Buat Peta Resolusi Tinggi Pertama Terumbu Karang yang Terancam Punah

Para peneliti juga menghitung kemungkinan bahwa pengelompokan orbit dapat disebabkan oleh beberapa efek lain selain objek besar.

Penelitian baru ini menunjukkan bahwa Planet Sembilan harus lebih dekat dengan Matahari daripada prediksi sebelumya.

Para ahli berharap dapat segera menemukannya menggunakan Observatorium Vera Rubin yang akan diluncurkan pada 2023 mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI