Unik, Penampakan Asteroid Tulang Anjing dan 2 Bulan

Jum'at, 10 September 2021 | 07:25 WIB
Unik, Penampakan Asteroid Tulang Anjing dan 2 Bulan
Asteroid unik berbentuk tulang anjing. [ESO]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan berhasil mengambil citra terbaik hingga saat ini, dari asteroid yang berbentuk seperti tulang anjing dan dua bulan kecil.

Pengamatan ini memberi para ahli wawasan tentang bagaimana objek trio aneh itu muncul.

Seorang astronom pertama kali melihat batu luar angkasa Kleopatra di antara batu luar angkasa lainnya di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter pada 1880.

Tetapi dalam beberapa dekade terakhir, para ahli menyadari bahwa batu luar angkasa itu memiliki bentuk yang aneh dengan dua bulan kecil.

Baca Juga: Asteroid dengan Periode Orbit Tercepat di Tata Surya Berhasil Ditemukan

Untuk mempelajarinya, tim menggunakan Very Large Telescope di Chili.

"Kleopatra benar-benar benda unik di tata surya kita. Memahami sistem asteroid ganda yang kompleks ini dapat membantu kita mempelajari lebih lanjut tentang tata surya kita," kata Franck Marchis, astronom di SETI Institute, California, seperti dikutip dari Space.com, Jumat (10/9/2021).

Asteroid unik berbentuk tulang anjing. [ESO]
Asteroid unik berbentuk tulang anjing. [ESO]

Pada 2008, Marchis dan tim ahli telah melihat dua bulan Kleopatra, yang diberi nama AlexHelios dan CleoSelene.

Para ilmuwan ingin mengawasi sistem tersebut dan pengawasan yang dilakukan dari 2017 hingga 2019 telah menyempurnakan gambaran para ahli tentang Kleopatra.

Pengamatan baru itu berasal dari instrumen Spectro-Polarimetric High-contrast Exoplanet Research (SPHERE) pada Very Large Telescope.

Baca Juga: Peneliti Temukan Asteroid Dengan Periode Tercepat di Tata Surya

Penelitian itu membutuhkan pengamatan eksoplanet redup di sekitar bintang terang.

Sehingga SPHERE berada di posisi yang tepat untuk melihat bulan-bulan kecil yang mengorbit badan utama Kleopatra dengan jarak 200 juta km dari Bumi.

Tak hanya itu, instrumen ini juga dilengkapi dengan sistem optik adaptif berdaya tinggi untuk menyesuaikan gambar akibat keburaman yang disebabkan oleh atmosfer Bumi. Hasilnya, tim ahli mendapatkan foto super tajam.

Karena citra yang dihasilkan sangat tajam, para ilmuwan dapat menggunakannya untuk menyempurnakan model bongkahan utama Kleopatra.

Sekaligus untuk menunjukkan dengan tepat bagaimana dua bulan AlexHelios dan CleoSelene mengorbit bagian yang lebih besar.

Dengan data orbital baru, para ilmuwan menentukan bahwa Kleopatra sekitar 35 persen lebih kecil dari perkiraan perhitungan sebelumnya.

Pengukuran baru menunjukkan bahwa asteroid itu tidak sepadat yang diyakini para ahli, meskipun tim menganggap objek itu kaya logam.

Spectro-Polarimetric High-contrast Exoplanet Research (SPHERE). [ESO]
Spectro-Polarimetric High-contrast Exoplanet Research (SPHERE). [ESO]

Selain itu, analisis baru juga menunjukkan bahwa AlexHelios dan CleoSelene berasal dari Kleopatra itu sendiri.

Namun, para ahli pun belum mengesampingkan kemungkinan jika ada bulan-bulan kecil lainnya yang mengorbit Kleopatra.

Tapi, tim ilmuwan harus menunggu instrumen yang lebih kuat untuk melihat benda-benda seperti itu.

Para peneliti dapat melakukan pengamatan lanjutan menggunakan Extremely Large Telescope ESO yang dijadwalkan akan diluncurkan akhir dekade ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI