Suara.com - Mantan CEO Sony Interactive Entertainment America, Shawn Layden menyebut, harga game untuk konsol PlayStation 5 (PS5) kemungkinan bakal lebih mahal. Hal ini disebabkan karena meningkatnya biaya produksi untuk video game baru.
Menurut Layden, biaya pembuatan game untuk konsol generasi baru akan terus bertambah. Ia memperkirakan, biaya pengembangan untuk satu game PS5 saja telah mencapai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,8 triliun.
Angka tersebut dinilai cukup besar untuk satu buah game. Namun ia percaya bahwa angka ini bakal terus meningkat seiring perkembangan konsol.
Untuk mengatasinya, para pengembang game mesti menjalankan strategi baru yang disebut de-risk. De-risk adalah strategi untuk membuat sekuel dari game yang sudah diterbitkan sebelumnya.
Baca Juga: PS5 dan Xbox Series X/S Akan Tetap Langka hingga Akhir 2022
Dengan demikian, para pengembang game besar maupun indie hanya perlu mengembangkan judul game yang sudah dirilis ketimbang membuat game baru dari awal, sebagaimana dirangkum dari Gizmochina, Rabu (8/9/2021).
Hingga kini, PS5 sudah hampir berusia satu tahun. Sony juga mulai merencanakan beberapa sekuel untuk game populer seperti Horizon Forbidden West, Gran Turismo 7, dan sekuel God of War yang belum diumumkan namanya.
Di sisi lain, President dan CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan mengungkap bahwa game PS5 bakal dijual dengan harga termahal mencapai 70 dolar AS atau Rp 1 jutaan.
Angka ini naik dari game PS4 termahal dengan harga 60 dolar AS atau sekitar Rp 856.000. Ryan berkilah, harga ini sebanding dengan pengalaman pemain dalam menikmati game di konsol PS5 tersebut.