Dampak Perubahan Iklim, Bentuk Hewan Perlahan Berubah

Rabu, 08 September 2021 | 14:41 WIB
Dampak Perubahan Iklim, Bentuk Hewan Perlahan Berubah
Ilustrasi Burung Pipit. [Cherylyn Ang/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perubahan iklim yang membuat Bumi menjadi semakin panas, menyebabkan hewan berdarah panas merubah bentuk dengan mengembangkan bagian tubuh untuk mengatur suhu tubuh dengan lebih baik.

Bagian tubuh pelengkap seperti paruh pada burung dan telinga mamalia dapat digunakan untuk menghilangkan panas tubuh yang berlebihan dengan mengubahnya menjadi lebih besar.

Studi yang dipimpin para ahli dari Universitas Deakin Australia meninjau berbagai spesies yang berubah bentuk dan menemukan bahwa perubahan iklim mungkin penyebabnya.

Tim menemukan bukti perubahan ukuran tubuh hingga 10 persen, angka yang diperkirakan akan terus tumbuh saat Bumi semakin menghangat.

"Selain manusia, kita harus menyadari bahwa hewan juga beradaptasi dengan perubahan ini. Perubahan iklim yang telah diciptakan manusia memberikan banyak tekanan pada hewan," kata Sara Ryding, ahli ekologi dari Universitas Deakin.

Menurutnya, meski beberapa spesies dapat beradaptasi dengan baik, tetapi yang lain tidak.

Perubahan bentuk hewan akibat perubahan iklim. [Cell]
Perubahan bentuk hewan akibat perubahan iklim. [Cell]

Penelitian tersebut membuat, tim meninjau tentang perubahan bentuk yang terlihat pada berbagai spesies, mulai dari burung beo Australia dan kelelawar China hingga babi dan kelinci biasa.

Hal ini dilakukan untuk mencari bukti bahwa perubahan iklim yang menjadi penyebab perubahan bentuk tersebut.

Para ahli mencatat perubahan terjadi di berbagai spesies dari wilayah geografis yang beragam, sehingga sulit untuk mengidentifikasi penyebab potensial umum di luar perubahan iklim.

Baca Juga: Review Film Dokumenter Before the Flood: Perubahan Iklim Akibat Perbuatan Manusia

Pada saat yang sama, sifat multifaset dan progresif dari dampak perubahan iklim juga membuat tim ilmuwan sulit untuk menentukan hanya satu pemicu spesifik pada perubahan bentuk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI