Suara.com - Peluncuran debut Firefly Aerospace pekan lalu mengalami kegagalan karena mesin yang mati secara prematur.
Firefly yang berbasis di Texas melakukan uji terbang orbital pada Kamis (2/9/2021), menerbangkan roket Alpha setinggi 29 meter dari Vandenberg Space Force Base di California.
Sekitar 2,5 menit setelah lepas landas, peluncur dua tahap mulai jatuh, dan tak lama meledak dalam bola api.
Perusahaan mengumumkan penyebab langsung dari kegagalan tersebut, yaitu salah satu dari empat mesin tahap pertama Alpha mati secara tidak terduga sekitar 15 detik setelah lepas landas.
Baca Juga: Targetkan 40 Peluncuran, China Luncurkan 4 Satelit dengan 2 Roket Hitungan Jam
"Kendaraan terus melayang dan mempertahankan kendali selama total 145 detik, sedangkan durasi pembakaran tahap pertama nominal sekitar 165 detik. Namun, karena kehilangan daya dorong satu dari empat mesin, laju tanjakan menjadi lambat," tulis perwakilan Alpha di utas Twitter.
Menurut Firefly, mesin mati karena katup propelan utamanya tertutup.
Perusahaan masih menganalisis untuk memahami apa yang menyebabkan katup menutup dan menentukan apakah ada masalah lain yang terjadi pada uji penerbangan tersebut.
Alpha merupakan roket yang dirancang untuk mengirimkan hingga 1.000 kg ke orbit rendah Bumi pada setiap misi senilai 15 juta dolar AS.
Baca Juga: SpaceX Luncurkan Semut hingga Monyet Laut ke Luar Angkasa