AS Danai Eksperimen di Wuhan, Diduga Untuk Ubah Virus Corona Agar Bisa Jangkiti Manusia

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 22:26 WIB
AS Danai Eksperimen di Wuhan, Diduga Untuk Ubah Virus Corona Agar Bisa Jangkiti Manusia
Dokumen baru di AS menunjukkan bahwa ada riset dan eksperimen virus corona di Wuhan. Foto: Laboratorium P4 di Wuhan, China. [Hector RETAMAL/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Virus-virus yang mereka ciptakan diuji kemampuannya untuk menginfeksi tikus yang telah direkayasa agar memiliki reseptor manusia dalam sel-selnya," jelas Ebright yang telah membaca dokumen-dokumen tersebut.

Siapa Peter Daszak?

Ebright juga menunjukkan bahwa dokumen-dokumen baru itu mengungkap bahwa ada dua jenis virus corona baru yang mampu menginfeksi tikus yang mengandung reseptor manusia tadi. Kedua virus corona itu adalah SARS dan MERS.

Penting dicatat bahwa Peter Daszak adalah salah satu anggota tim organisasi kesehatan dunia atau WHO yang dikirim untuk melakukan investigasi ke China pada Januari lalu.

Ia bersama 12 anggota tim lainnya berada di China selama empat minggu - dua pekan di antaranya terkurung di hotel karena dikarantina. Dalam investigasi itu, tim WHO tersebut dikawal ketat oleh para peneliti Tiongkok dan tak diberikan akses kepada data-data mentah yang dinilai penting untuk mengungkap asal-muasal Covid-19.

Para ilmuwan dunia, termasuk beberapa anggota tim WHO itu sendiri, mengakui bahwa investigasi di China itu tak banyak manfaatnya. Alasannya karena sebagian besar data yang mereka peroleh telah disiapkan oleh pemerintah China.

Hasil penyelidikan WHO itu menyimpulkan bahwa kemungkinan besar Covid-19 berasal dari kelelawar yang kemudian melompat ke manusia, melalui perantara binatang lain seperti trenggiling.

Daszak adalah salah satu ilmuwan yang mendukung teori ini dan menolak keras teori tentang kebocoran dari laboratorium. Dalam beberapa wawancara dengan media AS, ia mengatakan tak ada bukti bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium dan menganjurkan agar pencarian asal-muasal Covid-19 dialihkan ke kawasan Asia Tenggara.

Sementara pada akhir Agustus kemarin, Gedung Putih mengumumkan bahwa 18 badan intelijen AS telah gagal menentukan dari mana Covid-19 berasal.

Baca Juga: Ilmuwan AS Klaim Tahu soal Covid-19 di Wuhan 2 Minggu sebelum Peringatan

Laporan ini disusun setelah Presiden Joe Biden pada Mei lalu memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk menyelediki soal asal-muasal Covid-19. Biden memberi mereka 90 hari untuk menyelidiki dan menyusun laporan akhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI