Suara.com - Starlink memiliki potensi menghadirkan internet broadband berkecepatan tinggi ke lokasi terpencil.
Bertujuan memberikan layanan internasional, Starlink beroperasi sebagai beta dan terus berkembang.
Satu-satunya downside dalam versi beta adalah kecepatan internet tetapi sepertinya itu akan segera diatasi.
Menanggapi pertanyaan tersebut, CEO SpaceX Elon Musk mengklaim bahwa layanan internet satelit Starlink akan memiliki kemampuan transfer data setinggi kecepatan cahaya.
Baca Juga: Elon Musk Buat Robot Humanoid, Apa Dampaknya untuk Manusia?
SpaceX berencana menyebarkan satelit yang dilengkapi laser ke orbit yang akan memainkan peran utama dalam menghilangkan ketergantungan pada stasiun bumi.
Saat ini, jaringan Starlink mengandalkan parabola, satelit, dan stasiun bumi.
Dari kelihatannya, perusahaan bertujuan menyingkirkan stasiun-stasiun bumi yang telah terbukti menjadi penghalang untuk transfer data cepat karena waktu yang lama untuk berkomunikasi dengan satelit.
Dengan laser, kecepatan transmisi, seperti yang diklaim Musk, diperkirakan sekitar 40 persen lebih cepat dari biasanya di serat optik.
Akibatnya, kita mungkin menyaksikan kemampuan transfer internet yang sangat cepat tanpa perlu menyentuh tanah.
Baca Juga: Terkendala Chip Semikonduktor, Pengiriman Tesla Roadster Baru Bisa Dilakukan 2023
Mempertimbangkan pernyataan Musk dan menghitung kecepatan berdasarkan kecepatan yang ada dengan serat optik, Starlink akan dapat mentransfer paket data dengan kecepatan 180.832 mil per detik.
Jika memang akurat, ternyata kecepatan ini sekitar 97 persen dari kecepatan cahaya dalam ruang hampa, dilansir dari Gizmochina, Minggu (5/9/2021).
Musk telah memastikan bahwa Starlink akan segera memotong elemen stasiun bumi dari seluruh Arktik dan menyediakan bandwidth yang cukup juga.
Mempertimbangkan perkembangan cepat di kamp SpaceX, ini sepertinya tidak terlalu mengada-ada.
SpaceX berencana untuk lebih meningkatkan kapasitas data hingga tiga kali lipat, mengurangi latensi hingga 50 ms, dan meningkatkan jangkauan ke wilayah kutub dengan bantuan satelit generasi kedua perusahaan.
SpaceX juga mempercepat peluncuran sedikit di atas 1.200 satelit Starlink selama beberapa bulan ke depan, tapi mungkin menghadapi sedikit penundaan karena kekurangan pengoksidasi roket dan proses pembuatan satelit.