ISS Retak, Ilmuwan Pesimis Stasiun Luar Angkasa Tak Dapat Diperbaiki

Kamis, 02 September 2021 | 16:41 WIB
ISS Retak, Ilmuwan Pesimis Stasiun Luar Angkasa Tak Dapat Diperbaiki
Stasiun luar angkasa Internasional (ISS). [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keretakan yang terjadi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) membuat para ilmuwan pesimis bahwa stasiun itu tidak dapat diperbaiki lagi.

ISS awalnya dirancang untuk digunakan selama 15 tahun, tetapi stasiun itu telah beroperasi selama lebih dari dua dekade.

Para pejabat memperingatkan bahwa retakan baru di salah satu modul dan peralatan usang, dapat segera mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi. Hal itu berpotensi menyebabkan kehancuran dini ISS.

Menurut insinyur roket Rusia, retakan baru pada modul Zarya, yang merupakan bagian tertua dari ISS dan saat ini hanya digunakan untuk menyimpan peralatan Rusia dapat memburuk dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Penjelajah NASA Siap Lakukan Upaya Pengumpulan Sampel Kedua di Mars

Para ahli sebelumnya memperingatkan bahwa masalah akan dialami ISS mulai 2024 karena peralatan dan perangkat keras yang menua.

Dilansir dari Independent, Kamis (2/9/2021), Roscosmos, badan antariksa Rusia, hanya dikontrak untuk tetap berada di ISS hingga 2024.

Badan Antariksa Rusia, Roscosmos. [Shutterstock]
Badan Antariksa Rusia, Roscosmos. [Shutterstock]

NASA sebelumnya juga menetapkan tahun tersebut untuk mempensiunkan ISS.

Namun, NASA mendorong batas waktu penggunaan stasiun hingga 2030 dengan harapan ISS masih dapat bertahan, meskipun tampaknya kemungkinan tersebut sangat tipis.

Sebelumnya pada Maret, pejabat NASA Phil McAlister juga memperingatkan bahwa ISS dapat mengalami anomali yang tidak dapat diperbaiki dan penyerahan kepada perusahaan swasta serta komersial akan dimulai akhir dekade ini.

Baca Juga: Ngeri! NASA Bagikan Penampakan Badai Terburuk Ida dari Luar Angkasa

Administrator NASA Bill Nelson mengungkapkan rencana badan antariksa untuk menggantikan ISS dengan stasiun komersial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI