WHO Pantau Varian Baru Virus Corona, Disebut Mu

Kamis, 02 September 2021 | 11:35 WIB
WHO Pantau Varian Baru Virus Corona, Disebut Mu
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memantau varian baru virus Corona yang disebut B.1.621 atau Mu.

Varian yang pertama kali ditemukan pada Januari 2021 ini telah ditetapkan sebagai "varian yang menarik".

Mu adalah varian Covid-19 kelima yang masuk daftar tersebut.

Dilansir dari Independent, Kamis (2/9/2021), virus ini pertama kali diidentifikasi di Kolombia dan mulai terlihat di bagian lain Amerika Selatan serta Eropa.

Baca Juga: Ilmuwan Pantau Varian Baru Virus Corona, Tingkat Mutasinya Sangat Tinggi

Pada Juli 2021, Public Health England (PHE) menyatakan varian Mu sebagai varian yang sedang diselidiki.

Saat itu, varian Mu telah menjadi penyebab atas 16 kasus dan semuanya terkait dengan perjalanan ke luar negeri.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. [AFP]

Meski PHE pada Juli mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan varian itu membuat vaksin kurang efektif atau menyebabkan penyakit yang lebih parah, tetapi saat ini WHO menyatakan bahwa varian Mu bisa lebih resisten terhadap vaksin.

Walau begitu, studi lebih lanjut harus dilakukan untuk memeriksa efektivitas vaksin terhadap varian baru tersebut.

"Meskipun prevalensi global varian Mu di antara kasus berurutan telah menurun dan saat ini di bawah 0,1 persen, prevalensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) secara konsisten meningkat," tulis WHO dalam buletin mingguannya.

Baca Juga: WHO Pantau Varian Mu dari Kolombia, Ini Sebabnya!

Saat ini, ada empat varian virus Corona yang menjadi perhatian, yaitu varian Alpha yang ditemukan di 193 negara, varian Beta yang tersebar di 141 negara, varian Gamma di 91 negara, dan varian Delta di 170 negara.

Dalam temuan sebelumnya, para ahli memperingatkan bahwa varian Delta dapat menyebabkan gejala parah pada individu yang tidak divaksinasi daripada varian Alpha.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa individu yang terinfeksi varian Delta berisiko dirawat di rumah sakit dua kali lipat.

Studi tersebut mengonfirmasi bahwa individu yang terinfeksi varian Delta lebih mungkin memerlukan rawat inap daripada individu yang terinfeksi varian Alpha.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Para ahli mendorong masyarakat yang belum menerima vaksin untuk segera mendapatkannya karena itu menawarkan perlindungan yang baik terhadap varian Delta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI