Kabar Baik, Penelitian Terbaru Ungkap Vaksin Moderna Hasilkan Antibodi Lebih Banyak

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 02 September 2021 | 06:35 WIB
Kabar Baik, Penelitian Terbaru Ungkap Vaksin Moderna Hasilkan Antibodi Lebih Banyak
Vaksin Covid-19 Moderna [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru mengungkap bahwa vaksin Moderna menghasilkan antibodi dua kali lebih banyak daripada vaksin Pfizer-BioNTech.

Tingkat antibodi setelah dosis kedua dari dua vaksin paling populer di Amerika Serikat (AS) itu, lebih tinggi pada orang yang mendapat suntikan Moderna.

Penelitian terbaru ini diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, dilansir dari New York Times, Kamis (2/9/2021).

Di AS, lebih dari 94 juta orang telah mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech kedua dibandingkan dengan 65 juta orang yang telah mendapatkan vaksin kedua Moderna, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Baca Juga: Demi Vaksin Pfizer, Warga Jakarta Rela Antre Panjang di Citos

Para peneliti mengatakan, perbedaannya hanya karena vaksin kedua Moderna rata-rata, diberikan satu minggu lebih lambat dari vaksin Pfizer.

Vaksin Moderna kedua biasanya diberikan empat minggu setelah suntikan pertama, sedangkan Pfizer kedua diberikan tiga minggu setelah suntikan pertama.

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer saat vaksinasi COVID-19 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/Fauzan
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer saat vaksinasi COVID-19 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/Fauzan

Studi ini membandingkan tingkat antibodi hampir 1.600 petugas kesehatan Belgia, di antaranya 688 divaksinasi dengan Moderna dan 959 memiliki Pfizer-BioNTech.

Hasilnya menunjukkan, vaksin Moderna menciptakan antibodi dua kali lebih banyak daripada vaksin Pfizer-BioNTech.

Tetapi para ilmuwan masih tidak tahu apakah memiliki lebih banyak antibodi berarti seseorang lebih kecil kemungkinannya untuk tertular atau menyebarkan virus.

Baca Juga: Jepang Kembali Laporkan Vaksin Moderna yang Terkontaminasi Partikel Hitam

“Saya akan mendorong kehati-hatian dalam membuat kesimpulan bahwa karena Moderna menunjukkan puncak yang sedikit lebih tinggi secara rata-rata, kemanjurannya akan lebih lambat berkurang,” kata ahli biostatistik Universitas Emory David Benkeser kepada Bloomberg.

“Kesimpulan seperti itu membutuhkan sejumlah asumsi yang belum dievaluasi.”

Penelitian telah menunjukkan tingkat antibodi yang relatif rendah bersifat protektif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI