Aliansi Ilmuwan: Indonesia Butuh Satu Tahun untuk Keluar dari Pandemi

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 01 September 2021 | 19:54 WIB
Aliansi Ilmuwan: Indonesia Butuh Satu Tahun untuk Keluar dari Pandemi
Umat Hindu berdoa agar pandemi Covid-19 cepat berlalu dalam rangkaian ritual upacara Aci Pakelem Hulu-Teben ring Panca Segara di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (7/8/2021). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aliansi Ilmuwan Indonesia Untuk Penyelesaian Pandemi mengemukakan dibutuhkan satu tahun bagi Indonesia untuk keluar dari masa pandemi Covid-19.

"Ada tiga fase dalam skenario pascapandemi. Dengan asumsi setiap fase membutuhkan tiga hingga empat bulan, maka dalam setahun Indonesia sudah relatif bebas dari pandemi," kata Anggota Aliansi Ilmuwan Indonesia Untuk Penyelesaian Pandemi Sulfikar Amir, PhD. dalam diskusi publik bertajuk Skenario Pasca Pandemi, Rabu (1/9/2021).

Pihaknya mengusulkan skenario pascapandemi sebagai jalan keluar dari masa pandemi. Skenario pascapandemi merupakan kerja kolektif skala nasional yang dilakukan secara bertahap target dan indikator yang jelas, terukur dan obyektif.

Ada tiga fase dalam skenario pascapandemi. Pertama, fase supression dengan target utama menekan angka kasus dan kematian secara drastis dalam tiga hingga empat bulan.

Baca Juga: Meski Dianggap Tidak Sopan, Mematikan Kamera Saat Rapat Virtual Ternyata Memiliki Manfaat

"Fase ini menerapkan strategi pull and push yakni kombinasi pembatasan sosial dan pelacakan secara masif dan terpadu," kata ilmuwan dari Nanyang Technological University, Singapura ini.

Fase kedua yakni fase stabilization dengan tujuan utama mengendalikan skala penularan pada tingkat tertentu dan mempersiapkan pembukaan aktivitas sosial ekonomi secara parsial misalnya sekolah dan perkantoran.

"Di fase kedua ditekankan pengembangan teknik pengendalian risiko penularan virus corona khususnya terkait sirkulasi udara yang diterapkan di sektor-sektor berisiko tinggi misal pabrik, restoran dan mal," kata Sulfikar.

Dia menambahkan pelibatan komunitas sebagai ujung tombak pelacakan dan isolasi juga penting dilakukan di fase kedua ini.

Fase ketiga yakni normalization, fase dimana secara keseluruhan pandemi dapat terkendali dan masyarakat sudah bisa hidup secara normal. Indikator utama fase normalization adalah rerata tes positif dibawah satu persen dan jumlah kasus harian dibawah 1.000. [Antara]

Baca Juga: Aliansi Ilmuwan Indonesia Desak Pemerintah Buat Badan Pengendalian Wabah, Seperti CDC

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI