Suara.com - Analis media sosial sekaligus Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengungkap berbagai kelemahan yang ada di aplikasi PeduliLindungi. Menurutnya, aplikasi besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika itu terlalu sering meminta akses, terutama akses GPS atau pelacak lokasi pengguna di tampilan latar belakang.
"Aplikasi PeduliLindungi ini selalu minta akses lokasi. Terus aplikasi kerap memberikan notifikasi di ponsel," kata Ismail saat dihubungi Suara.com via telepon, Selasa (31/8/2021).
Ismail menilai, aplikasi PeduliLindungi tak perlu melacak pengguna untuk merekam data saat bepergian. Seharusnya, akses lokasi cukup dinyalakan di beberapa tempat penting seperti di mal.
"Kita enggak perlu dipantau ke mana-mana. Kalau misalkan mau ke mal, ya sudah GPS harusnya menyala di sana saja. Kalau ke luar sebentar atau kamar mandi, itu enggak perlu dinyalakan (GPS) seharusnya," jelas Ismail.
Baca Juga: BSSN Akui Terima Laporan Tercecernya Data Pengguna eHAC dari vpnMentor
Ismail juga memberikan tipsnya dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Ia bercerita, jika harus menggunakan PeduliLindungi saat keluar rumah, maka ia akan mengunduh aplikasi. Jika urusan selesai, ia lantas menghapusnya kembali.
"Hapus-download kalau saya, jadi berulang saja. Meskipun tidak praktis," ujarnya.
Hal ini dipilih karena Ismail masih merasa belum yakin terkait keamanan data yang direkam di PeduliLindungi. Terlebih, informasi terbaru aplikasi eHAC telah ramai diberitakan karena adanya dugaan kebocoran data.
"Kalau saya sih belum yakin saja, makanya saya lakukan (hapus-download) itu," jelas Ismail.
Secara terpisah, Kementerian Kesehatan mengakui bahwa aplikasi PeduliLindungi masih belum ramah digunakan masyarakat. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Ma'ruf mengaku pihaknya banyak mendapat laporan bahwa aplikasi memang masih sulit diakses masyarakat banyak.
Baca Juga: Tercecernya Data Aplikasi eHAC Coreng Indonesia di Mata Dunia
"Tentu pemerintah akan meningkatkan dan mengembangkan aplikasi PeduliLindungi sehingga fitur-fitur dan akses menjadi lebih mudah," kata Anas dalam konferensi pers virtual.
Lebih lanjut, kata Anas, upaya ini akan terus dilakukan pemerintah. Alasannya, aplikasi PeduliLindungi saat ini sudah banyak digunakan untuk berkunjung di berbagai tempat, salah satunya mall.
"Pemerintah terus mengembangkan aplikasi PL. Sehingga dari sisi infrastruktur, arsitektur, performance, dan fitur-fitur yang ada, terus dikembangkan dan diperbaiki. Sehingga aksesibilitas ke seluruh masyarakat jadi lebih mudah," paparnya.
Sebagai informasi, PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).
Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan.
Berdasarkan pantauan Suara.com di Google Play Store, aplikasi PeduliLindungi memerlukan akses izin seperti kamera, lokasi (GPS), hingga penyimpanan (galeri).