Suara.com - Kesuksesan dapat diraih oleh siapa pun tanpa melihat latar belakang, selama seseorang berusaha dengan sungguh-sungguh.
Hal ini dibagikan oleh seorang warganet yang telah menjadi dosen muda, setelah sempat dibully karena tidak bisa membaca saat sekolah.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @alano_1010 pada 27 Agustus, warganet bercerita bahwa ia pernah dilempar batu saat masih duduk di Sekolah Dasar (SD) karena dianggap bodoh.
![Warganet ini dibully tapi kini sukses. [TikTok]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/31/62774-warganet-ini-dibully-tapi-kini-sukses.jpg)
Karena terus dibully, warganet bahkan memutuskan untuk pindah sekolah. Namun setelah lulus SD, tindakan bully yang diterimanya tidak berhenti begitu saja.
Warganet masih terus diejek, salah satunya karena fisik. Ia juga mengaku pernah ditolak perempuan setelah menyatakan perasaannya.
"Kelas 1 SD dilempar pakai batu karena bodoh nggak bisa membaca, pindah sekolah karena kena bully di SD lama. Bertahan 5 tahun di SD yang baru. Ketika SMP adalah bullyan yang paling menyakitkan. Salah satunya adalah karena gigi maju," tulis pemilik akun.
![Warganet ini dibully tapi kini sukses. [TikTok]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/31/60129-warganet-ini-dibully-tapi-kini-sukses.jpg)
Tak ingin menyerah, warganet pun belajar dengan giat ketika duduk di bangku SMA agar ia bisa diterima di perguruan tinggi yang diinginkan dan mendapat beasiswa.
Beruntung, warganet pun meraih beasiswa yang diinginkannya. Namun, ia sempat merasa salah memilih jurusan sehingga tidak bersemangat dalam belajar. Hal itu berimbas pada Indeks Prestasi (IP).
"Ketika SMA belajar yang giat biar bisa lulus SNMPTN dan dapat beasiswa. Ketika S1 pernah merasa salah jurusan sehingga IP pernah 2,27. Namun tetap usaha terus agar bisa S2 dengan beasiswa lagi," tambah warganet.
Baca Juga: Bikin Ngakak, Warganet Ini Cetak Formulir Vaksin Mirip Kertas Pemilu
Usahanya pun membuahkan hasil. Ia berhasil menyelesaikan jenjang S1 dalam waktu tiga tahun lima bulan, S2 hanya ditempuhnya selama satu tahun lima bulan, dengan seluruh pendidikannya dibiayai oleh beasiswa.