Astra Gagal Lakukan Uji Peluncuran Roket Militer AS

Senin, 30 Agustus 2021 | 09:45 WIB
Astra Gagal Lakukan Uji Peluncuran Roket Militer AS
Uji peluncuran roket militer AS. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan startup California Bay Area, Astra, melakukan percobaan ketiga untuk uji penerbangan orbital pada 28 Agustus dengan meluncurkan roket Launch Vehicle 0006 dua tahap.

Namun, roket mengalami masalah sekitar 2 menit 28 detik setelah lepas landas.

Anomali terlihat ketika roket melayang ke samping, bukan naik seperti pada umumnya.

Tetapi, roket itu mampu terbang tinggi ke langit Alaska, mencapai ketinggian sekitar 33 kilometer sebelum dimatikan.

Baca Juga: Badan Antariksa India Gagal Luncurkan Satelit Pemantau Bumi

Launch Vehicle 0006 awalnya dijadwalkan untuk diluncurkan dari Pacific Spaceport Complex di Kodiak, Alaska pada 27 Agustus.

Namun, peluncuran itu ditunda hingga 28 Agustus setelah sistem panduan roket mengalami kegagalan.

Uji peluncuran roket militer AS. [Twitter]
Uji peluncuran roket militer AS. [Twitter]

Dilansir dari The Verge, Senin (30/8/2021), pembatalan awal disebabkan oleh masalah konfigurasi mesin.

Sayangnya, upaya peluncuran kedua juga gagal mencapai orbit, tetapi CEO Astra Chris Kemp masih tampak optimis.

"Itu mungkin tidak berhasil, tetapi penerbangan ini membuat kami belajar banyak sekali," kata Kemp kepada CNBC.

Baca Juga: Elon Musk Bangga Banget, Starship SpaceX Diklaim Jadi Roket Tertinggi di Dunia

Kemp menambahkan bahwa upaya tersebut memberikan sejumlah besar data yang akan ditinjau dan Astra dapat menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk diterapkan pada Launch Vehicle 0007, yang saat ini dalam produksi.

Menurut Space.com, Astra akan melakukan banyak peluncuran dalam beberapa bulan dan tahun mendatang, jika semuanya berjalan sesuai rencana.

Peluncuran terbaru ini sendiri adalah yang pertama dari dua yang dipesan oleh Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, di mana uji kedua diharapkan lepas landas pada akhir tahun.

Perusahaan itu juga meneken kontrak dengan NASA untuk meluncurkan misi TROPICS, yang bertujuan mempelajari pembentukan dan evolusi badai menggunakan enam cubesats, yang akan diluncurkan Astra pada tahun depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI