Suara.com - Sebuah misteri terletak jauh di dalam Grand Canyon, bebatuan senilai satu miliar tahun telah menghilang.
Kondisi ini telah mengguncang komunitas ilmiah sejak pertama kali dijelaskan hampir 150 tahun lalu.
"Pikirkan tebing merah dan tebing Grand Canyon sebagai buku teks sejarah Bumi," kata Barra Peak, ahli geologi dari University of Colorado, Boulder, dalam sebuah pernyataan.
"Jika mengecilkan permukaan batu ngarai, Anda dapat melompat kembali hampir 2 miliar tahun ke masa lalu planet ini," ungkapnya.
Sayang, dia menambahkan, buku teks itu juga kehilangan halaman "Di beberapa daerah, batu senilai lebih dari 1 miliar tahun telah menghilang dari Grand Canyon tanpa jejak".
Dalam sebuah studi baru, para peneliti yang dipimpin oleh Peak mengidentifikasi kemungkinan penyebab hilangnya bebatuan, yakni pecahnya superkontinen kuno Bumi Rodinia sekitar 700 juta tahun lalu.
![Bebatuan Grand Canyon. [Colorado.edu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/29/40552-bebatuan-grand-canyon.jpg)
Pergolakan itu begitu dahsyat sehingga kemungkinan menyapu bebatuan dan sedimen ke laut, bernilai satu miliar tahun, dalam kasus Grand Canyon.
The Great Unconformity pertama kali dijelaskan John Wesley Powell selama ekspedisi perahu pada 1869 di sepanjang Sungai Colorado, yang mengukir Grand Canyon Arizona.
Itu adalah salah satu fitur geologi membingungkan pertama yang terdokumentasi dengan baik di Amerika Utara, menurut para peneliti.
Baca Juga: Kisah Watu Kelir Kebumen, Situs Geologi dan Mitos Suara Gamelan Astral
Peak dan timnya menyelesaikan ekspedisi yang dilakukan Powell pada musim semi 2021 dan disambut dengan batas yang sama antara lapisan batuan Grand Canyon, yang bisa dilihat dari sungai.