Suara.com - Startup telemedicine Indonesia, Halodoc, berhasil masuk daftar 100 perusahaan layanan kesehatan digital top dunia yang dirilis The Healthcare Technology Report.
Halodoc sendiri menempati posisi ke-60, menjadikannya sebagai satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk daftar tersebut. Halodoc juga menjadi salah satu di antara dua perusahaan terpilih dari Asia untuk kategori consumer healthtech.
Jonathan Sudharta, CEO dan Co-founder Halodoc mengatakan, ini adalah sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan untuk masuk ke daftar 100 perusahaan healthcare digital terkemuka dunia. Terlebih, Halodoc disandingkan dengan berbagai perusahaan besar berskala global yang telah berdampak besar ke masyarakat dunia.
"Hal ini kembali membuktikan bahwa startup anak negeri memiliki daya saing tinggi di skala global, sekaligus memotivasi kami untuk terus berinovasi untuk memberikan akses layanan kesehatan yang merata dan mudah bagi seluruh masyarakat di Indonesia," kata Jonathan dalam keterangan yang diterima, Jumat (27/8/2021).
Baca Juga: Rekomendasi 5 Aplikasi Kesehatan Terbaik di Android dan iOS Gratis
"Tentunya akselerasi ini tidak dapat terjadi tanpa dukungan penuh dari pemerintah yang sudah sangat terbuka akan adopsi digital, khususnya dalam sektor kesehatan sebagaimana tercermin dari Peta Jalan Transformasi Kesehatan Digital 2021-2024 dari Kementerian Kesehatan RI," tambahnya.
Dalam laporannya, The Healthcare Technology Report menyebut Halodoc berada di garis terdepan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Teknologi mereka dinilai mampu menghadirkan layanan tes dan vaksinasi COVID-19 yang aman, nyaman, dan efisien.
Sementara perusahaan kesehatan global yang turut masuk daftar tersebut meliputi 3M Health Care, Illumina, Johnson & Johnson, GRAIL dan Capsule dari Amerika Serikat, serta DNA Script yang berbasis di Prancis.
Daftar 100 perusahaan layanan kesehatan digital tersebut dibagi dalam lima kategori, yaitu medical device, healthcare software, communication technology, biotech, dan consumer healthtech.
Mereka terpilih karena dianggap telah merevolusi cara hidup, khususnya di bidang kesehatan yang menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Pasien Isoman Jangan Panik, Pantau Kesehatan lewat Telemedisin hingga WhatsApp Grup
Sebelumnya, Halodoc juga dinobatkan oleh CB Insights sebagai salah satu dari 150 startup kesehatan digital paling menjanjikan di seluruh dunia selama dua tahun berturut-turut pada 2019 dan 2020.
Selain itu, Halodoc juga dinobatkan oleh Usaria dan UX Alliance sebagai aplikasi paling ramah pengguna (UX) ranking kedua di antara 47 aplikasi dari 17 negara.
Juli lalu, Halodoc pun sempat menempati posisi kedua Aplikasi Trending di App Store Indonesia, bersaing dengan aplikasi lintas sektor seperti e-commerce dan super app lainnya.