Suara.com - Penggerebekan yang dilakukan polisi Brasil berhasil menyelamatkan fosil pterosaurus paling detail yang pernah ditemukan hingga saat ini.
Pihak berwenang Brasil telah menyelidiki perdagangan fosil ilegal pada 2013 dan menemukan fosil pterosaurus Tupandactylus navigans di antara 3.000 spesimen lainnya.
Sekarang, ahli paleontologi Universitas São Paulo menyadari bahwa itu adalah fosil paling lengkap dari Tapejaridae (sekelompok pterosaurus jambul), setelah menyatukan lempengan fosil setinggi dua meter tersebut.
Pemindaian CT mengungkapkan detail menakjubkan dari ornamen kepala hewan yang berat karena memiliki ukuran hampir setengah dari total tinggi pterosaurus tersebut.
Baca Juga: Berusia 43 Juta Tahun, Fosil Paus Amfibi Berkaki Empat Ditemukan di Mesir
Penemuan pterosaurus relatif langka dalam catatan fosil karena hewan itu memiliki tulang berongga yang rapuh dan berdinding tipis.
Sebelumnya, hanya fragmen kepala Tapejaridae yang telah ditemukan.
Menurut analisis, kekurangan oksigen di lokasi penemuan menjadi peran penting pada pelestarian jaringan lunak dan paruh fosil.
Tupandactylus navigans juga memiliki jambul aneh yang menjuntai dari rahang bawahnya.
"Pterosaurus ini memiliki lebar sayap lebih dari 2,5 meter dan tingginya 1 meter. Dengan jambul kepala yang tinggi dan leher yang relatif panjang, hewan ini mungkin terbatas pada penerbangan jarak pendek," kata Victor Beccari, ahli paleontologi Universitas São Paulo, dikutip dari Science Alert, Jumat (27/8/2021).
Baca Juga: Program Gerilya Diluncurkan untuk Kurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil
Hidup sekitar 115 juta tahun yang lalu, hewan ini menggunakan kemampuan terbang untuk melarikan diri dari pemangsa.
Para ilmuwan juga membandingkan fosil ini dengan temuan sebelumnya dan menduga beberapa perbedaan mungkin terjadi karena dimorfisme seksual.
Sementara itu, anggota spesies yang sama tampak berbeda tergantung pada jenis kelaminnya.
Meski begitu, hipotesis tersebut masih harus melalui penyelidikan lebih lanjut.
Menurut Beccari, hewan ini memakan buah dari tanah atau menggunakan lehernya yang panjang untuk mengambil makanan dari semak-semak yang lebih tinggi.
Terkait dengan perdagangan fosil, ekspor fosil ilegal seperti ini adalah masalah besar bagi Brasil.
Beruntung polisi menemukannya sebelum fosil itu menghilang ke tangan kolektor pribadi.