Sensor yang ada pada USV APACHE 3 ini telah terkoneksi dengan Global Navigation Satellite Systems (GNSS) dan sensor arah sehingga dapat beroperasi secara otomatis dengan lancar.
Selain itu, perangkat ini juga dibekali sensor IMU memungkinkan survei tanpa gangguan sinyal seperti saat USV melintas di bawah jembatan.
Bahkan, jika digunakan pada kondisi perairan yang arus atau aliran airnya deras dan tidak beraturan sekalipun.
Pengguna dapat menghemat waktu karena USV APACHE 3 dibekali dengan motor penggerak berkecepatan 7.000 rpm yang dapat melaju hingga kecepatan 5 meter per detik.
Data diproses dan diekstraksi dengan software HydroSurvey untuk menyiapkan model 3D yang akan digunakan sebagai referensi dasar dalam menilai kandungan lumpur, atau tingginya sedimentasi yang akan dihilangkan.
USV APACHE 3 juga dilengkapi kamera CCTV 360 derajat, sehingga pengguna bisa tetap melihat dan merekam area sekitar pada saat pengukuran.
![CHCNAV APACHE 3. [Datascrip]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/26/46521-chcnav-apache-3.jpg)
USV ini didesain khusus dengan lapisan titanium anti korosi, serta baling-baling motor yang tertutup untuk melindungi dari lilitan benda.
Teknologi sensor anti-collision juga memberikan perlindungan sehingga terhindar dari benturan objek yang ada di depannya.
Selain itu, USV APACHE 3 juga sudah memiliki fitur Auto Return sehingga saat pekerjaan sudah selesai akan kembali ke jalur awal secara otomatis.
Baca Juga: Proyektor Nirkabel Mini Canon MP250 Dirilis di Indonesia
"Dengan begitu, perangkat bisa digunakan untuk pencegahan bencana banjir, kebutuhan pendataan kondisi bawah air dalam pekerjaan konstruksi di area perairan, melihat informasi peta batimetri untuk navigasi laut, dan kebutuhan penelitian yang terkait bencana hidrologi," tutup Danang.