Suara.com - Para astronom menemukan filamen gas dan debu misterius berukuran sangat besar yang berada di tepi luar Bimasakti.
Dijuluki Cattail, fitur ini belum sepenuhnya dipetakan dan tim ahli yang menemukannya percaya itu bisa menjadi lengan Bimasakti yang sebelumnya tidak diketahui.
Bimasakti merupakan galaksi spiral raksasa yang memiliki tonjolan pusat dan dikeliligi oleh lengan melingkar berisi bintang, gas, dan debu.
Galaksi ini memiliki empat lengan spiral yang diketahui, dua lengan utama bernama Scutum-Centaurus dan Perseus serta dua lengan kecil terjepit di antara keduanya bernama Norma dan Sagitarius.
Baca Juga: Astronot Alami Masalah Medis, NASA Tunda Perjalanan Luar Angkasa di ISS
Menurut NASA, Bumi berada di cabang lengan Sagitarius bernama Orion Spur.
Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti di Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope (FAST) berlokasi di Guizhou, China, telah melakukan studi sistematis terhadap wilayah langit, dikenal sebagai Cygnus-X.
FAST menganalisis alam semesta melalui bagian radio dari spektrum elektromagnetik dan sangat berguna untuk melihat awan gas dingin yang mengandung hidrogen.
Saat mengamati Cygnus-X, para ahli menemukan awan gas hidrogen di belakangnya.
Dengan menggabungkan pengamatan FAST bersama data dari teleskop di Jerman dan Australia, para ahli dapat memetakan fitur tersebut, yang membentang hampir 3.600 tahun cahaya pada jarak sekitar 68.000 tahun cahaya dari Bumi.
Baca Juga: Kisah Pilu Wanita yang Viral Drifting Mobil Bak 'Fast and Furious'
Dilansir dari Space.com, Rabu (25/8/2021), itu menjadikannya filamen gas terbesar dan terjauh yang pernah ditemukan.
Tim memperkirakan bahwa Cattail mengandung massa sebanyak 65.000 massa Matahari dan luas sepanjang 16.000 tahun cahaya.
Meski begitu, sampai saat ini para ahli yang menemukannya tidak dapat menentukan apakah Cattail adalah filamen gas yang berdiri sendiri atau apakah itu membungkus dan menghubungkan suatu tempat ke bagian utama Bimasakti.
"Itu bisa menjadi lengan yang sebelumnya tidak dikenal atau cabang dari salah satu dari empat lengan utama," kata Keping Qiu, astronom di Universitas Nanjing.
Para ilmuwan berencana untuk menyelidiki lebih lanjut filamen ini dengan FAST untuk memahaminya.