Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan potensi curah hujan tinggi hingga cuaca ekstrem pada dua dasarian atau 20 hari ke depan.
"Di selatan Indonesia waspada kekeringan, di barat dan utara Indonesia justru waspada curah hujan tinggi bahkan berpotensi cuaca ekstrem," ujar Pelaksana tugas Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Urip mengatakan berdasarkan pantauan BMKG hingga akhir Agustus 2021, hasil monitoring perkembangan musim kemarau tahun 2021 menunjukkan 85 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Namun demikian masih ada atau beberapa wilayah justru sudah mengalami musim hujan meliputi sebagian Sumatra bagian tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Pulau Seram, Papua Barat bagian timur, dan Papua bagian utara.
Baca Juga: Waspada! Pesisir Sukabumi Potensi Gelombang 6 Meter, Ini Kata BMKG
Berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga 2 (dua) dasarian ke depan dengan status Waspada, Siaga, hingga Awas.
Curah hujan tinggi kategori Awas berpotensi terjadi di Papua Barat (Kaimana) dan Papua (Asmat, Boven Digoel, Mimika, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo).
Kemudian kategori Siaga di Kalimantan Timur (Kutai Barat), Sulawesi Tengah (Tojo Una-Una), Papua Barat (Kaimana, Manokwari, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Bintuni) dan Papua (Dogiyai, Nabire, Paniai, Puncak).
Lalu kategori Waspada berpotensi terjadi di sejumlah daerah yaitu: Kalimantan Barat (Kapuas Hulu, Melawi, Sentarum, Sintang), Kalimantan Tengah (Murung Raya), Kalimantan Timur (Malinau), Maluku (Maluku Tengah, Seram Bagian Barat), Sulawesi Barat (Majene, Mamuju, Mamuju Utara), Sulawesi Selatan (Luwu Utara), Sulawesi Tengah (Banggai, Buol, Donggala, Morowali, Toli-Toli), Papua Barat (Kota Sorong, Raja Ampat) dan Papua (Jayawijaya, Lanny Jaya, Mappi, Puncak Jaya).
Sementara prakiraan daerah berpotensi banjir pada Dasarian III (10 hari ketiga) di bulan Agustus 2021 daerah yang perlu diwaspadai dengan kategori tinggi yakni sebagian kecil Papua Barat bagian utara, sebagian Papua kecil bagian barat dan tengah.
Baca Juga: Pekan Ketiga Agustus, 39 Kali Gempa Terjadi di Sumut dan Aceh
Selanjutnya kategori menengah yakni di sebagian kecil Aceh bagian timur, sebagian kecil Sumatera Utara, sebagian Kalimantan Barat bagian timur, sebagian kecil Kalimantan Tengah bagian utara, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi Utara, sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian kecil Sulawesi Barat, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Tenggara bagian barat, sebagian kecil Maluku, sebagian kecil Maluku Utara, sebagian kecil Papua Barat, dan sebagian kecil Papua bagian barat dan tengah.
Selain itu pada dasarian I atau 10 hari pertama September 2021 daerah yang perlu diwaspadai banjir dengan kategori tinggi yakni sebagian Papua bagian barat.
Kemudian pada kategori menengah yakni Sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Sumatra Barat bagian selatan, sebagian kecil Jambi bagian barat, sebagian kecil Kalimantan Barat bagian timur, sebagian kecil Kalimantan Tengah bagian utara, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian barat, sebagian kecil Kalimantan Utara bagian utara, sebagian kecil Gorontalo bagian barat, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian kecil Sulawesi Barat bagian selatan, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian kecil Maluku, sebagian kecil Papua Barat bagian utara dan sebagian kecil Papua bagian barat dan tengah.
Sementara pada dasarian II atau 10 hari kedua September, daerah yang perlu diwaspadai dengan kategori menengah yakni sebagian kecil Aceh bagian timur, sebagian kecil Sumatra Utara bagian utara, Sebagian kecil Papua Barat, dan sebagian kecil Papua bagian barat dan tengah.
"Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung," kata Urip.
Dia mengatakan periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang. Masyarakat diharapkan terus memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini melalui berbagai macam kanal informasi resmi dari BMKG. [Antara]