"Semangatnya adalah persaudaraan dan persahabatan yg diperebutkan adalah medali. dalam konteks penghargaan dikembalikan ke daerah masing-masing sehingga insentifnya kalau pun ada akan berasal dari daerah," kata Ashadi.
Hal senada juga diungkapkan Sekjen PB ESI Frengky Ong. Pemenang dari ekshibisi esport PON XX Papua akan menjadi calon-calon atlet nasional yang memiliki karier gemilang di masa depan karena berlaga di ajeng resmi nasional, dan diharapkan bisa menjadi atlet nasional Indonesia.
Lebih dari itu, Frengky juga berharap tidak hanya game battle royale dan Moba, tetapi juga cabor elektronik, seperti balap mobil, balap sepeda atau pun catur yang menggunakan perangkat elektronik, dapat masuk ke PB ESI.
Hal itu sebagai tanggapan dari Olimpiade Tokyo di mana Komite Olimpiade Internasional (IOC) menciptakan seri virtual Olimpiade (OVS) untuk menghubungkan dunia olahraga fisik dengan komunitas game olahraga virtual, yang di dalamnya termasuk balap sepeda, balap mobil, dayung, layar dan baseball virtual.
"Di situ kita akan bisa bersama-sama membangun ekosistem dan atletnya yang bisa ke depannya menciptakan satu kebanggaan bagi bangsa dan negara di kancah internasional," ujar Frengky.