"Orang perlu rasa aman, dan saat masih banyak yang belum ketemu model apa yang paling tepat (untuk nonton film layar lebar di bioskop). Kalau di Amerika, ada percobaan film untuk rilisnya bersamaan di bioskop dan digital. Namun, di kita belum ada yang seperti itu, mengingat di sana (AS) pun hanya studio besar yang melakukan itu," kata Hikmat.
"Satu hal yang disadari adalah penonton sekarang memilih untuk stay di digital. Kita sebisa mungkin mencari model yang berdampingan (bioskop dan digital). Di atas kertas mungkin gampang, tapi memang menantang. Namun, kalau menunggu terus sampai bioskop buka juga bukan merupakan opsi," imbuhnya.