Dilansir dari Space.com, Selasa (24/8/2021), para ilmuwan memperkirakan bahwa 2021 PH27 memiliki lebar sekitar 1 km.
Batu ruang angkasa itu mungkin berasal dari sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter.
Namun, jalur orbit 2021 PH27 dimiringkan 32 derajat relatif terhadap bidang tata surya.
Kecenderungan tinggi seperti itu menunjukkan bahwa 2021 PH27 mungkin sebuah asteroid punah yang tercipta di tata surya terluar.
Kemudian, 2021 PH27 ditangkap ke orbit yang lebih dekat setelah melewati Mars atau planet berbatu lainnya.
Para astronom akan melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap asteroid ini, tetapi tim ahli harus menunggu beberapa bulan untuk mengumpulkan data.

2021 PH27 sekarang bergerak di belakang Matahari dan dari sudut pandang pengamat di Bumi, itu tidak akan muncul kembali hingga awal 2022.