Suara.com - Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggandeng Huawei Indonesia untuk menggelar program pelatihan.
Kolaborasi ini ditujukan untuk mengantisipasi kesiapan 9 juta SDM digital yang dibutuhkan Indonesia pada 2035.
Dalam kerjasamanya dengan Huawei, program pelatihan di bidang TIK akan memanfaatkan fasilitas Huawei ASEAN Academy Indonesia, fasilitas alih pengetahuan dan teknologi terlengkap di wilayah Asia Pasifik.
"Bagi Kemendikbud RI, teknologi digital yang menjadi batu loncatan menuju masa depan tidak dapat dipisahkan dari kebijakan Merdeka Belajar," kata Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam siaran pers yang diterima, Senin (23/8/2021).
Nadiem melanjutkan, platform Kedaireka berfungsi sebagai ‘biro jodoh’ antara dunia pendidikan dan industri, yang fokus kepada melahirkan talenta digital yang kreatif dan siap berinovasi.
"Pertumbuhan Indonesia akan sangat bergantung pada dorongan kolektif dari masing-masing pihak. Hal ini mampu terwujud dalam bentuk kerja sama antara pemerintah dengan swasta, termasuk dengan Huawei Indonesia," tutur Nadiem.
![Logo Huawei. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/14/42711-logo-huawei.jpg)
Sebelumnya, Nota Kesepahaman (MoU) telah ditandatangani Dirjen DIKTI dan Huawei Indonesia pada Oktober 2019 lalu.
Lewat MoU tersebut, Huawei Indonesia berkomitmen menyediakan solusi platform e-learning yang dapat dimanfaatkan oleh universitas dalam rangka menyiapkan SDM unggul.
Jacky Chen selaku CEO Huawei Indonesia menyatakan, visi dan misi Kedaireka Academy sejalan dengan Huawei, khususnya terkait mencetak 100 ribu SDM TIK mumpuni dalam kurun lima tahun.
Baca Juga: Gunakan Prosesor Intel, Huawei Indonesia Siap Luncurkan MateBook D14 dan D15
"Untuk itu, kami menyambut dengan penuh antusias program kolaborasi ini dan berkomitmen untuk melakukan alih pengetahuan di bidang teknologi-teknologi mutakhir seperti Cloud, Kecerdasan Artifisial, Big Data, hingga 5G," kata Chen.