Eropa Rekam Suara Angin Matahari dari Venus

Senin, 23 Agustus 2021 | 13:35 WIB
Eropa Rekam Suara Angin Matahari dari Venus
Wahana antariksa BepiColombo merekam suara angin Matahari saat melewati Venus. [ESA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wahana antariksa BepiColombo merekam suara angin Matahari saat melewati Venus dengan jarak 550 km dari permukaan planet.

Misi gabungan antara Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) ini merekam suara menggunakan instrumen magnetometer.

Audio ini memberikan pandangan sekilas tentang interaksi antara aliran partikel bermuatan, mengalir dari Matahari dan atmosfer tebal yang kaya karbon dioksida dari Venus.

Wahana antariksa BepiColombo merekam suara angin Matahari saat melewati Venus. [ESA]
Wahana antariksa BepiColombo merekam suara angin Matahari saat melewati Venus. [ESA]

Meski begitu, audio tersebut bukan suara sebenarnya yang bisa didengar dengan jelas di luar angkasa, tetapi terjemahan data menjadi suara yang disebut sonifikasi.

Baca Juga: Venus Williams Dapat Wildcard untuk Mentas di US Open

"Ini adalah pertama kalinya kami dapat memperoleh pengukuran multi-dimensi lingkungan di sekitar Venus," kata Johannes Benkhoff, ilmuwan proyek ESA BepiColombo, dikutip dari Space.com, Senin (23/8/2021).

Menurut Benkhoff, instrumen Mercury Radiometer dan Thermal infrared Imaging Spectrometer (MERTIS) milik BepiColombo, dapat melakukan pengukuran pada lapisan tengah atmosfer tebal dan berawan Venus.

Wahana antariksa BepiColombo merekam suara angin Matahari saat melewati Venus. [ESA]
Wahana antariksa BepiColombo merekam suara angin Matahari saat melewati Venus. [ESA]

"Kami bisa mencari karbon dioksida, sulfur dioksida dan aerosol lainnya, yang belum pernah dilakukan dengan instrumen jenis ini sebelumnya," tambah Benkhoff.

Tidak ada misi Eropa ke Venus sejak Venus Express pada 2014 dan para ahli berharap dapat melakukan beberapa pengukuran dengan BepiColombo.

BepiColombo sendiri merupakan misi yang dikirim ESA dan JAXA ke Merkurius.

Baca Juga: Cari Bukti Kehidupan, Jepang Akan Kirim Misi ke Bulan Terbesar Mars

Planet terdalam tata surya tersebut terkenal sulit dijangkau karena pesawat luar angkasa harus terus-menerus melawan tarikan gravitasi Matahari.

Oleh karena itu, BepiColombo harus memanfaatkan lintasan Venus.

Menurut para ahli, lintas dekat Venus juga memberikan kesempatan pertama untuk menguji instrumen pesawat luar angkasa pada jarak di mana perangkat akan beroperasi di Merkurius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI