Suara.com - Dua astronot China menyelesaikan perjalanan luar angkasa kedua di luar stasiun luar angkasa baru, bernama Tianhe pada Jumat (20/8/2021), memasang berbagai peralatan termasuk unit pendingin udara cadangan.
Menurut China Manned Space Agency, astronot Liu Boming dan Nie Haisheng keluar dari modul inti stasiun pada pukul 10:12 pagi waktu Beijing.
Selama tugas tersebut, Liu dan Nie memasang berbagai perangkat di luar Tianhe.
Pertama, keduanya memasang penahan kaki dan platform untuk aktivitas ekstravehicular (EVA) di lengan robot Tianhe.
Baca Juga: China Berhasil Kirim 3 Astronot ke Stasiun Luar Angkasa Baru
Para astronot itu juga memasang satu set pompa kontrol termal, bagian penting dari sistem pendingin udara Tianhe, yang akan berfungsi sebagai cadangan untuk pompa sirkulasi di dalam modul.
Kedua astronot China tersebut pun memasang braket ke kamera panorama di dekat palka, yang akan membantu meningkatkan pandangan kamera ke stasiun luar angkasa.
Liu dan Nie kembali ke dalam modul pada pukul 14:33 waktu Beijing, satu jam lebih cepat daripada yang diprediksi.
Liu merupakan bagian dari tim yang melakukan EVA pertama di luar stasiun luar angkasa baru pada 4 Juli.
Selain Liu dan Nie, China juga mengirim satu astronot lainnya. Ketiganya akan tetap berada di luar angkasa selama tiga bulan, menjadikan misi terlama di China saat ini.
Baca Juga: Awas! Roket China Akan Jatuh ke Bumi, Berpotensi Hantam Wilayah Berpenduduk
Dilansir dari Space.com, Senin (23/8/2021), China sebelumnya meluncurkan modul inti stasiun luar angkasa yang disebut Tianhe pada 28 April.
Memiliki panjang 16,6 meter, lebar 4,2 meter, dan massa 22,5 ton, Tianhe adalah pesawat luar angkasa terbesar yang pernah dibuat China.
Sementara itu, dua modul tambahan yang disebut Wentian dan Mengtian akan bergabung dengan modul inti pada tahun depan untuk menciptakan stasiun luar angkasa berbentuk T.
Stasiun luar angkasa adalah bagian dari upaya ambisius China untuk meningkatkan kehadirannya di luar angkasa.
Negara adidaya Asia timur itu juga telah mengumumkan rencana untuk membangun basis eksplorasi di Bulan bersama dengan Rusia.